Berita

Ilustrasi Pajak/Net

Politik

PPN Akan Naik 5 Persen, Demokrat: Perekonomian Berpotensi Tidak Stabil

JUMAT, 21 MEI 2021 | 21:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah berencana menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 15 persen.

Rencana ini pun menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebabnya, hingga saat ini perekonomian nasional belum tumbuh secara signifikan akibat hantaman pandemi Covid-19.

Anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI Muslim meminta pemerintah mempertimbangkan ulang rencana menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN). Meski kebijakan ini masih dalam proses pembahasan, katanya, sentimen negatif di pasar modal sudah terlihat.


“Kenaikan PPN akan memperlemah daya beli masyarakat. Pelemahan daya beli tentu juga menekan konsumsi rumah tangga yang menjadi sektor utama pendorong perekonomian dalam negeri,’’ kata Muslim, Jumat (21/5).

Menurut politisi Partai Demokrat ini, rencana menaikkan PPN akan menambah beban masyarakat.  

"Seharusnya PPN dijadikan instrumen untuk mendorong konsumsi. Ketika dijadikan instrumen mendorong konsumsi, logikanya, PPN justru harusnya turun, bukan dinaikkan,’’ tegasnya.

Atas dasar itu, legislator asal Aceh ini mengingatkan pemerintah mempertimbangkan kembali ajuan kebijakan kenaikan PPN ini.

Dalam pandangan Muslim, saat ini proses pemulihan ekonomi sedang menemukan momentumnya.

"Sederhana saja logikanya, kenaikan PPN akan akan berimbas kepada naiknya harga barang dan jasa. Risiko menurunnya daya beli juga tentu akan meningkat. Dan ini berpotensi membuat perekonomian tidak stabil," katanya.

Bagi Muslim, rencana kenaikan PPN tidak mencerminkan keberpihakan terhadap situasi masyarakat.

Kondisi saat ini, tambah Muslim, beban hidup masyarakat bawah pada umumnya sudah berat akibat dampak dari pandemi Covid-19.

"Banyak PHK, usaha gulung tikar, roda ekonomi lesu. Kalau masyarakat diberi tambahan PPN naik, dampaknya akan terasa langsung," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya