Berita

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Net

Dunia

Dua Jenazah Pekerja Thailand Korban Roket Hamas Akan Dipulangkan Pekan Depan, Netanyahu Ucapkan Belasungkawa

JUMAT, 21 MEI 2021 | 15:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Tenaga Kerja Thailand, Suchart Chomklin mengumunkan bahwa dua pekerja mereka yang tewas di Israel dalam serangan roket oleh kelompok militan Hamas Palestina, akan tiba di Thailand pada Rabu pekan depan.

Keterangan tersebut disampaikan Suchart pada Kamis (20/5) waktu setempat. Dia mengatakan bahwa dirinya menelepon Duta Besar Thailand untuk Israel, Pannabha Chandraramya, yang memberitahunya bahwa jenazah Weerawat Karunborirak (44) dan Sikharin Sangamram (24) akan diterbangkan pulang ke bandara Suvarnabhumi pada hari itu.

Sementara tujuh di antara delapan pekerja Thailand yang terluka dalam serangan itu sudah dipulangkan, dan Attarachai Thamkaew (28) masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dubes Thailand juga memberitahu Suchart bahwa lima pekerja Thailand di Israel telah mengatakan kepada kedutaan bahwa mereka ingin kembali ke Thailand Selasa depan, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (21/5).

Mentwri juga mengatakan bahwa kedutaan besar Thailand di Tel Aviv telah meminta Departemen Urusan Konsuler Israel untuk membantu mengurus pekerja Thailand lainnya di negara itu.

Sehari setelah serangan roket mematikan, Israel menugaskan psikiater untuk menemui pekerja Thailand di lokasi serangan untuk memberi mereka konseling.

"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga datang untuk menjelaskan situasinya dan menyampaikan belasungkawa melalui duta besar Thailand kepada para korban dan keluarga mereka," kata Suchart.

Dia mengatakan duta besar Thailand telah memberi tahu Netanyahu bahwa sementara serangan itu sedang berlangsung, sirene untuk memperingatkan orang-orang di daerah itu bahwa roket yang masuk tidak berfungsi, sementara tempat penampungan serangan udara mungkin tidak cukup.

Mendengar aduan tersebut, Netanyahu berjanji untuk segera memperbaikinya.

Dubes Thailand juga mengatakan bahwa jika ada pekerja mereka yang ingin meninggalkan daerah berbahaya di dekat Jalur Gaza, mereka dapat menghubungi kedutaan di Tel Aviv.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya