Berita

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, M. Nabil Haroen/Rep

Politik

Politisi PDIP: Pariwisata Dibuka Sementara Pemakaman Ditutup, Kebijakan Yang Menyakiti Hati Rakyat

KAMIS, 20 MEI 2021 | 17:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Perayaan Lebaran Idul Fitri tahun 2021, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Diantaranya larangan mudik, hingga penutupan tempat pemakaman umum bagi para peziarah. Kebijakan itu ditelurkan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pandemi Covid-19.

Namun, kebijakan tersebut menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, M. Nabil Haroen mengatakan, dia setuju dengan pelarangn mudik, tapi untuk larangan ziarah masih bisa diperdebatkan.

Jelas Gus Nabil sapaan akrabnya, pemerintah seharusnya memberikan kebijakan yang tidak menyakiti hati rakyat, lantaran membuka tempat wisata, namun menutup ritual rutin masyarakat jelang Lebaran, yakni menutup TPU untuk peziarah.

"Saya kira pemerintah daerah maupun pusat harus bisa mengambil kebijakan yang bisa memenuhi rasa keadilan masyarakat. Dan saya juga ingin berpesan jangan sampai pemerintah ini lelah belajar dan jangan kemudian mengambil keputusan yang menyakiti hati rakyat, khususnya terhadap rakyat yang sudah betul-betul patuh terhadap pemerintah protokol kesehatan," kata Gus Nabil dalam diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung bertema "Larangan Mudik dan Lonjakan Covid-19" yang diselanggaran Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/5).

Gus Nabil mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus bergerak seirama dalam membuat kebijakan untuk masyarakat.

"Saya ingin memberikan contoh bagaimana ketika tempat wisata dibuka namun TPU ditutup, ini menyedihkan. Kalau memang ditutup, ditutup semua biar adil. Kalau buka, buka semua. Buka semua itupun kita fasilitasi, kalau misalnya kita bicara ke TPI, mana ada sih orang lama-lama di makam, kalau ibaratnya orang mau baca doa, baca tahlil, paling lama setengah jam," katanya.

"Sementara di tempat wisata, bisa berjam-jam di sana," imbuh Gus Nabil menambahkan.

Menurutnya, pariwisata dibuka sementara pemakaman ditutup merupakan kebijakan yang menimbulkan kontroversi dan yang bisa menyakiti hati rakyat.

"Kebijakan itu menyakiti hati rakyat," demikian Gus Nabil.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya