Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin takziah ke rumah duka Almarhum Wimar Witoelar, di Jalan Madrasah, Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu (19/5)/RMOL
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengaku kehilangan atas wafatnya mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wimar Witoelar.
Ada pesan terakhir Wimar yang diingat Ali sebelum pemilik Biro Konsultan InterMatrix Communication itu menghembuskan nafas terakhir di RS Pondok Indah, pagi tadi.
"'Li jangan kendor', begitu kalimatnya. Ternyata itu pesan terkahir untuk saya. Maka itu saya ya sedih lah ya," kata Ali Ngabalin saat takziah ke rumah duka Wimar, Jalan Madrasah, Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu (19/5).
Ali mengaku cukup dekat dengan almarhum. Saat masih mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia, dia kerap berjumpa dengan kolomnis media nasional maupun internasional itu, sebagai tenaga pengajar alias dosen di UI.
"Waktu saya di UI juga, saya sudah sering kali jumpa. Beliau mengajarkan saya, yang sangat saya ingat itu adalah komunikasi verbal (verbal communication). Jadi karena itu saya juga tidak menyangka pada waktu sekarang ada di KSP, seringkali bersentuhan dengan teman-teman wartawan, semua pengetahuan itu keluar secara cair," kenang Ali Ngabalin.
Wimar Witoelar meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah sejak Rabu (13/5), akibat menderita sepsis multi-organ failure.