Berita

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar/Ist

Politik

Kutuk Agresi Zionis Israel, Ketua DPRK Banda Aceh: Ini Tindakan Keji Yang Tidak Dibenarkan Agama Manapun

RABU, 19 MEI 2021 | 08:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Aksi kekerasan yang dilakukan militer Israel terhadap rakyat Palestina merupakan kejahatan kemanusiaan dan melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, yang mengutuk aksi barbar yang dilakukan zionis Israel terhadap rakyat Palestina.

Aksi tersebut diawali dengan pengusiran paksa empat keluarga Palestina dari kediaman mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, yang kemudian memicu protes keras dari warga Palestina.


Lalu zionis Israel pun dengan bengisnya melakukan kekerasan dan menembak para jamaah yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa pada pengujung bulan Ramadan.

"Ini merupakan tindakan keji yang tidak dibenarkan oleh agama manapun," kata Farid, di Banda Aceh, Senin (18/5) dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Farid menambahkan, tindakan biadab yang memicu perlawanan dari rakyat Palestina semakin menjadi-jadi saat Israel secara membabi buta membombardir wilayah Jalur Gaza. Secara barbar tentara zionis menargetkan masyarakat sipil terutama anak-anak dan perempuan.

Farid menyebutkan, hingga 17 Mei 2021, tercatat 212 warga sipil meninggal dunia, di antaranya 61 anak-anak dan 36 perempuan. Sekitar 1.400-an warga sipil luka-luka dan lebih dari seribuan warga harus mengungsi.

Tindakan brutal dan sadis tersebut membuka kedok asli zionis Israel sebagai bangsa penjajah dan perusak di muka bumi. Karena mereka menghancurkan sarana ibadah, sekolah, rumah sakit, gedung media, serta fasilitas publik lainnya di Gaza.

"Ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang mengarah kepada pembersihan etnis warga sipil Palestina. Tindakan agresi militer yang sangat brutal ini harus segera dihentikan," tegas Farid.

Farid mengingatkan, apa yang dilakukan Israel itu merupakan bentuk penjajahan di atas bumi Palestina pada era modern ini. Apalagi Israel telah melakukan blokade terhadap Jalur Gaza sejak 2007, sehingga selama 14 tahun Gaza telah menjadi penjara terbesar di dunia dengan 2 juta penduduk yang terkurung di dalamnya.

Selain itu, lanjut Farid, Israel sejak 1948 secara sistematis telah mencaplok dengan ilegal 85 persen wilayah sah Palestina, serta terus melakukan pengusiran rakyat Palestina dan membangun pemukiman ilegal Yahudi di atas tanah Bangsa Palestina.

"Kita juga mengutuk tindakan Israel karena dalam kurun waktu 73 tahun secara terstruktur dan sistematis mengusir dan merampas tanah, serta menghancurkan hampir 170 ribu rumah milik warga Palestina, yang mengakibatkan satu juta lebih rakyat Palestina menjadi pengungsi dan terkatung-katung hidupnya akibat kehilangan tempat tinggal," papar Farid.

Oleh karena itu, penjajahan zionis Israel terhadap bangsa Palestina harus dihentikan, karena telah mengangkangi nilai-nilai HAM serta melakukan kejahatan kemanusiaan.

Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kota Banda Aceh itu juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang tegas membela Palestina, serta berharap Indonesia sebagai negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia untuk dapat berperan secara maksimal dan pro aktif pada level internasional dalam menggalang dukungan untuk pembebasan Palestina.

Farid juga berharap agar masyarakat dan umat muslim dimanapun agar membacakan qunut nazilah kepada rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa, serta menyisihkan donasi terbaik melalui lembaga kemanusiaan yang ada agar dapat meringankan beban saudara seiman di Palestina.

"Mari kita kirimkan doa-doa di setiap shalat kita untuk meringankan beban saudara kita Palestina yang sedang berjuang membebaskan negerinya dan mendapatkan kembali hak-hak kemanusiaan sebagaimana manusia lainnya yang hidup merdeka di muka bumi," demikian Farid.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya