Berita

Presiden Amerika Serikat Joe Biden/Net

Dunia

Peneliti: Jika AS Kembali Ke Kesepakatan Nuklir Iran, Pertempuran Israel Dan Hamas Kian Memanas

SELASA, 18 MEI 2021 | 08:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dapat berpengaruh pada situasi di Palestina saat ini. Jika Washington melanjutkan negosiasi dan kembali ke kesepakatan nuklir Iran, maka ketegangan antara Israel dan Hamas kemungkinan akan meningkat.

Perkiraan itu disampaikan oleh wakil presiden lembaga think tank yang berbasis di Washington, Foundation for Defense of Democracies, Jonathan Schanzer. Ia juga terlibat dalam lobi untuk pemerintahan Israel.

"Jika pemerintah kembali ke JCPOA, dan kami mendengar dari semua laporan Washington bahwa itu akan terjadi, apa yang akan terjadi adalah AS akan menyediakan puluhan bahkan lebih dari 100 miliar dolar AS dalam bentuk tunai atau keringanan sanksi kepada rezim di Teheran," ujarnya pada Senin (17/5), seperti dikutip Sputnik.

"Dan kemudian secara tidak langsung akan mendanai Hamas. Karena Iran adalah sponsor utama Hamas," tambahnya.

Schanzer menyebut, selama ini Iran telah menyediakan roket, suku cadang, hingga pendanaan bagi Hamas.

“Jadi dengan Amerika Serikat menjadi pendukung utama Israel dan kemudian memasuki kesepakatan, itu akan mendanai kedua sisi konflik ini, dan saya pikir Israel mengetahuinya. Mereka telah banyak bicara ke Amerika Serikat, dan saya pikir itu tidak akan didengarkan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, situasi di Timur Tengah akan terus bergejolak dalam beberapa hari ke depan, setelah Israel melemahkan Hamas lebih jauh.

Sebelum Israel melancarkan serangan ke Palestina, AS di bawah pemerintahan Joe Biden tengah melakukan negosiasi untuk mengembalikan Washington ke JCPOA.

Awal bulan ini, para pihak dilaporkan membuat terobosan besar setelah negosiator AS di Wina menyetujui pencabutan sanksi  minyak dan sektor perbankan Iran.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya