Berita

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield/Net

Dunia

AS Veto Lagi Seruan Dewan Keamanan PBB Untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

SENIN, 17 MEI 2021 | 14:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) kembali memblokir pernyataan bersama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yang bertujuan untuk mendesak Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata.

Itu merupakan upaya pemblokiran dari AS untuk ketiga kalinya dalam sepekan.

Dalam sesi darurat DK PBB pada Minggu (16/5), Norwegia, Tunisia, dan China memperkenalkan rancangan pernyataan untuk menanggapi situasi di Timur Tengah saat ini, di mana Israel melancarkan agresi kepada Palestina.

Di dalam rancangan pernyataan tersebut, DK PBB menyerukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas, serta mengutuk kekerasan yang terjadi.

Sebelumnya, DK PBB juga telah menggelar sesi pertemuan darurat tertutup pada Senin (10/5) dan Rabu (12/5), tanpa hasil pernyataan bersama karena mendapatkan veto dari AS.

Rancangan tersebut ditolak oleh AS yang menyatakan ingin mengupayakan jalan diplomatiknya sendiri, seperti dikutip The Times of Israel.

Selama pertemuan terbuka pada Minggu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan Washington bekerja tanpa lelah melalui saluran diplomatik untuk mencoba dan mengakhiri konflik.

Berbicara kepada dewan, Thomas-Greenfield meminta Hamas untuk segera berhenti menembakkan roket ke Israel. Namun dia tidak menyebutkan hak Israel untuk membela diri, seperti yang ditekankan oleh pejabat senior AS.

Wakil Asisten Sekretaris AS untuk Urusan Israel-Palestina Hady Amr melakukan kunjungan ke Tel Aviv pada Jumat (14/5) untuk bertemu dengan pejabat Israel dan Palestina untuk melakukan negosiasi upaya gencatan senjata.

Menanggapi hasil pertemuan DK PBB, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengkritik AS yang telah menghalangi pernyataan bersama.

“China telah bekerja dengan negara-negara terkait dalam pernyataan pers dewan keamanan. Sayangnya, karena halangan satu negara, Dewan Keamanan belum dapat berbicara sebagai satu suara," ujar Wang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya