Berita

Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Natsir Sahib (kiri)/RMOL

Politik

Antisipasi Provokasi Isu, Pembantu Jokowi Disarankan Hati-hati Susun Naskah Pidato Presiden

SABTU, 15 MEI 2021 | 18:55 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Masyarakat diiimbau tidak mudah terprovokasi dengan propaganda atau isu yang diciptakan oleh kelompok tertentu.

Imbauan ini disampaikan Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI) merespons sorotan publik atas pernyataan Presiden Joko Widodo soal bipang Ambawang, Kalimantan Selatan.

Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Natsir Sahib mengatakan, saat ini masyarakat harus bersama-sama fokus melakukan pemulihan kesehatan dan ekonomi dari dampak Pandemi virus corona baru (Covid-19).

Natsir justru mengapresiasi pernyataan Jokowi yang mempromosikan keberagaman kuliner nusantara dan produk UMKM. Apalagi pernyataan Jokowi itu, kata Natsir bertepatan dengan Hari Bangga Buatan Indonesia yang diperingati pada tanggal 5 Mei 2021.

Natsir justru menengarai, ada kelompok tertentu yang dengan sengaja memelintir dan mendiskreditkan pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu.

"Masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan propaganda dan isu yang sengaja diciptakan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas nasional," demikian kata Natsir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/5).

Belajar dari keriuhan Bipang Ambawang itu, Natsir mengingatkan para pembantu presiden agar lebih berhati-hati dalam menyusun setiap pernyataan atau naskah pidato Jokowi.

Pandangan Natsir, setiap niat baik dari pemerintah, harus dilakukan dengan cara yang baik pula.

"Kami mengapresiasi pernyataan Presiden Jokowi yang dengan tulus mempromosikan kekayaan kuliner Nusantara yang terdiri dari beragam etnis, suku, agama, dan golongan. Sebagai bangsa yang majemuk, Jokowi adalah Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, dan berdiri di atas semua golongan," tegas Natsir.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya