Berita

Kanselir Austria, Sebastian Kurz/Net

Dunia

Kanselir Austria Jelaskan Alasan Di Balik Pemasangan Bendera Israel, Iran: Ini Mengejutkan!

SABTU, 15 MEI 2021 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kanselir Austria, Sebastian Kurz, mengatakan mereka mendukung solidaritas atas Israel menanggapi pernyataan yang menyebutkan alasan pemasangan bendera Israel di gedung-gedung pemerintahan di negara itu.

Bendera biru dan putih Israel dikibarkan di gedung-gedung resmi di Austria sejak Jumat (14/5). Memicu kecaman dari pihak Iran, mengatakan hal tersebut sangat bertolak belakang dengan posisi Wina sebagai tuan rumah penyelesaian JCPOA.

"Saya mengutuk dengan sangat tegas serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza," kata pemimpin konservatif itu dalam pernyataan yang dikirim ke AFP, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (15/5).


"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan ini. Untuk menunjukkan solidaritas kami, kami telah mengibarkan bendera Israel," katanya,

Pernyataan Kurz diperkuat oleh Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg yang menekankan bahwa tindakan Hamas telah memicu reaksi keras.

"Tidak ada yang membenarkan lebih dari 1.000 roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok teroris lainnya ke Israel dari Gaza," kata Schallenberg.

"Kami sangat mendukung keamanan Israel."

Austria dan Israel tengah menikmati hubungan yang daling mendukung setelah di masa lalu sempat terjadi gesekan keras.

Pada tahun 2000, FPOe sayap kanan, sebuah partai yang didirikan oleh mantan Nazi, bergabung dengan pemerintah koalisi. Mementik protes keras dari Israel yang kemudian memanggil pulang duta besarnya dari Wina sebagai protes.

Butuh waktu tiga tahun sampai hubungan Israel-Austria kembali normal. Ditangan Kurz, yang mengambil alih pemerintahan koalisi baru dengan FPOe pada Desember 2017, Israel dan Austria mampu menjadi mitra yang kuat. Kurz menjadikan peningkatan hubungan dengan Israel sebagai prioritas.

Sayangnya, Israel tetap bersikukuh menolak melakukan kontak dengan menteri dari sayap kanan, yang akhirnya mengembalikan kemunduran hubungan kedua negara pada 2019.

Kemudian, Austria hari ini diperintah oleh kaum konservatif dalam aliansi dengan Partai Hijau dan pada bulan Maret 2021, Presiden Israel Reuven Rivlin melakukan kunjungan resmi ke Wina. Membuka sekat penghalang, menjadikan hubungan kedua negara perlahan mencair.

Ibu kota Austria, Wina, menjadi lokasi utama pertemuan PBB dan saat ini menjadi tuan rumah negosiasi internasional untuk mencoba menyelamatkan perjanjian nuklir Iran.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan kekecewaannya dengan mengatakan betapa menyakitkan melihat bendera biru putih Israel berkibar di Wina, merujuk pada posisi Wina yang menjadi tuan rumah pembicaraan 4 + 1 negara yang membahas kembalinya AS ke Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Araghchi mengatakan bahwa ibu kota Austria juga adalah markas besar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan PBB.

“Mengejutkan dan menyakitkan melihat bendera rezim pendudukan, yang secara brutal membunuh puluhan warga sipil yang tidak bersalah, dipasang di atas kantor-kantor pemerintah di Wina. Kami mendukung Palestina," katanya, seperti dikutip dari Iran Press, Sabtu (15/5).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya