Berita

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani/Net

Politik

Bukan Hanya Golkar, PPP Juga Heran Ziarah Kubur Dilarang Tapi Wisata Dibuka

JUMAT, 14 MEI 2021 | 13:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kebijakan larangan ziarah kubur selama masa lebaran Idul Fitri tahun 2021 menimbulkan kebingungan tersendiri bagi masyarakat.

Kebingungan tersebut pun dirasakan anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dedi Mulyadi.

Menurutnya, larangan ziarah kubur berbanding terbalik dengan kebijakan dibukanya tempat wisata oleh pemerintah.

"Saya dibuat bingung oleh sebuah kebijakan. Tempat wisata dibuka, tetapi ziarah kubur dilarang," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (14/5).

Kebingungan yang dirasakan Dedi, diamini oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.

"Kang Dedi Mulyadi heran, saya juga," kata Arsul dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Jumat (14/5).

Bagi Arsul yang juga Wakil Ketua MPR RI, larangan ziarah kubur saat destinasi wisata dibuka adalah cerminan kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Ini memang cerminan ego sektoral dan kurangnya kordinasi antar kementerian/lembaga dan Pemda masih kental dalam pengambilan kebijakan, keputusan," terangnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menilai, ziarah kubur merupakan tradisi hari lebaran bagi umat Islam di Indonesia.

Kalaupun berbicara risiko penyebaran Covid-19, kata dia, tempat wisata lebih berisiko menimbulkan kerumunan dibandingkan lokasi pemakaman.

"Dari pengalaman, saya belum pernah melihat orang berdesakan antre masuk areal pemakaman untuk ziarah," cetusnya.

Dia pun berkelakar, bahwa ziarah kubur harusnya masuk kategori pariwisata. Sehingga tidak ada larangan bagi masyarakat.

"Bolehkan ziarah kubur jadi wisata ziarah kubur? Apakah itu masuk wisata juga karena 'kan bisa disebut wisata religi," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya