Berita

Pertumbuhan populasi China berada pada level terendah sejak kebijakan satu anak pada 1978/Net

Dunia

Pertumbuhan Populasi Anjlok Sejak Kebijakan Satu Anak, China Tak Capai Target

SELASA, 11 MEI 2021 | 10:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pertumbuhan populasi China anjlok ke level terendah sejak Beijing memberlakukan kebijakan satu anak pada 1978.

Hasil sensus resmi yang diterbitkan pada Selasa (11/5) menunjukkan, populasi China daratan meningkat 5,38 persen menjadi 1,41 miliar pada 2020.

Sementara sensus 2010 menunjukkan, China mengalami 5,84 persen pertumbuhan populasi menjadi 1,34 miliar.

Dengan jumlah tersebut, China meleset dari targetnya pada 2016 untuk meningkatkan populasi menjadi 1,42 miliar pada 2020, seperti dikutip CNA.

Akibatnya, muncul kekhawatiran China akan mengalami krisis demografis, lantaran populasi yang menua tidak berbanding dengan tingkat kelahiran yang melambat.

Angka kelahiran paling rendah sejak 1949 tercatat pada 2019, yaitu 10,48 per 1.000 orang.

Data awal yang diterbitkan pada Februari menunjukkan angka kelahiran mengalami penurunan signifikan pada 2020, meski jumlah kelahiran sebenarnya belum diumumkan.

Pada 2016, China telah mengubah aturan dari kebijakan satu anak menjadi dua anak lantaran kekhawatiran menyusutnya usia produktif.

Namun perubahan tersebut tidak banyak membantu. Lantaran dalam beberapa tahun terakhir, China mengalami penurunan angka pernikahan, mahalnya biaya membesarkan anak, dan semakin banyaknya perempuan yang menunda atau menghindari persalinan untuk pemberdayaan.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan China akan mencapai puncak populasinya pada 2030, sebelum nantinya menurun.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya