Berita

Aktivis Palestina, Israel, dan asing, lakukan aksi demonstrasi menentang pendudukan Israel dan aktivitas pemukiman di Wilayah Yerusalem timur, di lingkungan Sheikh Jarrah/Net

Dunia

Netanyahu: Israel Mengijinkan Kebebasan Beribadah, Tapi Tak Akan Biarkan Ekstremis Ganggu Perdamaian Yerusalem

SENIN, 10 MEI 2021 | 06:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak desakan agar  Israel tidak melanjutkan pembangunan di Yerusalem. Dia mengatakan, Israel punya hak untuk membangun Yerusalem yang diklaim sebagai ibu kota mereka.

Hal tersebut disampaikan Netanyahu dalam pernyataan terbarunya, pada Minggu (9/5) waktu setempat, menyusul kerusuhan yang memicu kecaman internasional atas penggusuran paksa warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

"Kami dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di Yerusalem," ujar Netanyahu. "Saya menyesal, tekanan ini telah meningkat akhir-akhir ini."

Dalam pidato yang disiarkan televisi menjelang peringatan nasional pendudukan Israel atas Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967, ia mengatakan, Yerusalem adalah ibu kota Israel, dan Israel memiliki hak untuk membangun ibu kotanya.

"Sama seperti setiap negara yang membangun ibu kotanya, kami juga memiliki hak untuk membangun di Yerusalem. Itulah yang kami miliki, itulah yang akan terus kami lakukan," kata Netanyahu.

Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar al-Aqsa, masjid tersuci ketiga umat Islam, pada puncak bulan puasa Ramadhan tahun ini.

Pada Sabtu malam, yang bertepatan degan perungatan malam Lailatul Qadar, petugas Israel dengan menunggang kuda dan mengenakan perlengkapan anti huru hara menggunakan granat setrum dan meriam air untuk menyerang pemuda Palestina yang menanggapi dengan melempar batu, menyalakan api, dan merobohkan barikade polisi di jalan-jalan menuju gerbang Kota Tua.

"Israel mengizinkan kebebasan beribadah tetapi kami tidak akan membiarkan elemen ekstremis mengganggu perdamaian di Yerusalem. Kami tidak akan mengizinkan kerusuhan yang disertai kekerasan," demikian Netanyahu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya