Berita

Pakistan memberlakukan pembatasan ketat menjelang Hari Raya Idul Fitri/Net

Dunia

Jelang Idul Fitri, Pakistan Tutup Perjalanan Antarkota Dan Tempat Wisata

MINGGU, 09 MEI 2021 | 08:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menjelang liburan Hari Raya Idul Fitri, pemerintah Pakistan memutuskan untuk menutup tempat wisata dan menekan pergerakan orang demi mencegah lonjakan kasus Covid-19 lebih lanjut.

Pakistan yang tengah berjuang memerangi gelombang ketiga Covid-19 dibuat cemas dengan situasi di perbatasan India, meski pemerintah sudah memberlakukan penutupan perbatasan paling ketat sejak April tahun lalu.

Berkaca pada pengalaman tahun lalu, Pakistan mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada pekan-pekan setelah Idul Fitri, di mana banyak warga melakukan perjalanan ke seluruh negeri dan berwisata.


Untuk mencegah situasi yang sama terulang kembali, otoritas akan menutup bisnis, hotel, restoran, pasar, hingga taman. Transportasi umum antarprovinsi dan antarkota juga telah dihentikan.

"Langkah-langkah ini diharuskan karena situasi yang sangat berbahaya yang telah diciptakan di kawasan dengan penyebaran mutasi virus yang mematikan," ujar Menteri Perencanaan Asad Umar, seperti dikutip AFP, Sabtu (8/5).

Sebagai langkah penegakan, otoritas juga telah mengerahkan militer untuk memantau pembatasan pergerakan.

Penerbangan internasional juga telah banyak dipangkas. Seperti penerbangan dengan rute Iran dan Afghanistan yang telah ditutup, kecuali untuk perdagangan.

Meski pembatasan ketat dilakukan, masjid akan tetap dibuka. Itu lantaran pihak berwenang khawatir jika pembatasan tempat ibadah justru akan memicu konfrontasi dari kelompok Islam yang sangat konservatif.

Hingga saat ini, Pakistan sudah mencatat lebih dari 850 ribu kasus Covid-19, dengan 18.600 kematian. Namun jumlah pengujian yang terbatas serta fasilitas kesehatan yang tidak memadai membuat banyak pihak percaya angka Covid-19 yang sebenarnya di Pakistan jauh lebih buruk.

Itu lantaran pejabat kesehatan pun telah menyalakan alarm bahwa rumah sakit sudah mendekati kapasitas maksimum mereka.

Di tengah tekanan gelombang ketiga, Pakistan juga terpaksa harus menghadapi gangguan dalam pasokan vaksin Covid-19.

Populer

Roy Suryo Temui Alumni Asli UTS Sydney, Seangkatan dengan Gibran

Senin, 03 November 2025 | 02:13

Isapan Jempol Swasembada Beras Amran Sulaiman

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:11

UTS Insearch Tak Tawarkan Program Pendidikan di Singapura

Senin, 03 November 2025 | 04:40

UTS Insearch cuma Kursus Bahasa Inggris: Ijazah SMA Gibran Diduga Bodong

Senin, 03 November 2025 | 03:21

Beredar Kabar Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ditangkap Kejari

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:39

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Bahan Semai Operasi Modifikasi Cuaca

Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:20

UPDATE

Filipina Evakuasi 100 Ribu Warga dari Topan Super Fung-wong

Minggu, 09 November 2025 | 09:56

Projo Pindah Koordinat Kekuasaan dengan Merapat ke Gerindra

Minggu, 09 November 2025 | 09:42

Pemutihan BPJS Kesehatan Harus Diiringi Perbaikan Faskes

Minggu, 09 November 2025 | 09:18

Nahkoda Baru Pemuda Muhammadiyah Tangsel Bertekad Bawa Kemajuan

Minggu, 09 November 2025 | 09:15

Polemik Gelar Pahlawan Soeharto Jangan Terjebak Dendam Politik

Minggu, 09 November 2025 | 08:51

Trump Boikot KTT G20 di Afrika Selatan

Minggu, 09 November 2025 | 08:22

Disdik DKI Minta Sekolah Prioritaskan Kesehatan Mental

Minggu, 09 November 2025 | 08:14

Masuknya Ahli HTN Langkah Tepat Prabowo Reformasi Polri

Minggu, 09 November 2025 | 08:07

Naik Transportasi Gratis, Pekerja di Jakarta Diajak Daftar KPJ

Minggu, 09 November 2025 | 07:45

Sahroni Paling Layak Dicopot dari DPR

Minggu, 09 November 2025 | 07:33

Selengkapnya