Berita

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Maman Imanulhaq/Net

Politik

Protes Keras Pernyataan Jokowi Soal Bipang Ambawang, Maman PKB: Masak Idulfitri Pesan Babi Goreng?

SABTU, 08 MEI 2021 | 16:04 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang bisa dipesan secara online disaat Pemerintah melarang mudik lebaran 2021 menuai kritik.

Pasalnya, oleh-oleh khas Kalimantan itu merupakan makanan yang haram bagi penganut agama Islam karena Bipang Ambawang adalah babi goreng.   

"Fitri itu kembali suci. Bipang itu babi. Masa Idul Fitri pesan online Goreng Babi," cetus anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Maman Imanulhaq kepada wartawan, Sabtu (8/5).


Maman sangat menyayangkan pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu.

Sebab, Jokowi menyebut Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang perlu dipesan lewat online saat Lebaran lantaran mudik dilarang.

"Saya sangat menyayangkan statemen Jokowi yang menyebut Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang perlu dipesan lewat online saat Lebaran," sesalnya.

Politikus PKB ini mengaku terkejut, bagaimana mungkin dalam konteks ucapan lebaran, himbauan jangan mudik, dan oleh-oleh khas lebaran, Presiden malah menyebutkan makanan yang haram dikonsumsi oleh umat Islam.

"Bipang Ambawang, adalah goreng babi yang terkenal lezat. Tapi apapun jenis kulinernya, yang berbahan bahkan ada unsur babi nya itu adalah haram. Tidak boleh dikonsumsi. Tidak boleh dipakai," tegasnya.

Kang Maman, sapaan akrab Politikus PKB ini, meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Tim komunikasi. Hal yang sensitif seperti ini, kata dia, jangan sampai merusak reputasi Presiden.

"Pembuat brief dan teks dalam pidato Presiden adalah pihak yang paling bertanggung jawab," tandasnya.

Bipang Ambawang adalah kuliner terkenal dan andalan dari Kecamatan Ambawang di Provinsi Kalimantan Selatan.  

Kuliner ini menyajikan babi yang dipanggang sedemikian rupa sehingga menghasilkan tekstur daging yang khas dan kering.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya