Berita

Ilustrasi masyarakat makin takut berpendapat/Net

Politik

Separuh Masyarakat Indonesia Mengaku Makin Takut Menyatakan Pendapat

KAMIS, 06 MEI 2021 | 05:34 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Temuan survei LP3ES menyatakan bahwa lebih dari separuh dari masyarakat Indonesia mengaku makin takut untuk menyatakan pendapat. berpekspresi, berkumpul dan berserikat.

Temuan itu, setelah dilakukan survei di 34 Kota di Indonesia pada 8�"15 April 2021.

Peneliti LP3ES, Erwan Halil menjelaskan sebagian besar masyarakat (52,1 persen) setuju bahwa ancaman kebebasan sipil meningkat.


Imbasnya, mengakibatkan meningkatnya ketakutan masyarakat dalam berpendapat, berekspresi dan berkumpul dan berserikat sebagai fondasi penting kebebasan.

“Kondisi ini juga diperkuat dengan kinerja sektor pemerintahan, dimana kebebasan berorganisasi / berpendapat mendapat penilaian publik hanya sebesar 59,2 persen,” tambah Erwan Halil Rabu (5/5).

Dalam Konferensi Pers dan Diskusi “Pelembagaan Partai Politik dan Isu-Isu Aktual Menuju 2024” di Kawasan Menteng, Erwan Halil menyebutkan bahwa masyarakat kita secara intens masih mengikuti perkembangan informasi sosial dan politik melalui Media Massa dan Sosial Media.

“Melalui Media, masyarakat kita memberikan perhatian pada isu-isu yang dianggap penting seperti konflik Partai Demokrat, korupsi Bansos, Asabri, bom bunuh diri Makassar, hingga  kontestasi parpol serta kandidat Capres menuju 2024,” terang Erwan Halil.

Menanggapi temuan survei ini, Peneliti LIPI Prof Firman Noor menyampaikan perhatian masyarakat pada isu-isu seperti konflik partai merupakan indikasi pentingnya memperkuat kelembagaan politik di tanah air.

“Perhatian yang besar dari masyarakat pada isu sosial dan politik sangat baik dalam membangun rasionalitas demokrasi,” terang Prof Firman Noor.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya