Berita

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern/Net

Dunia

Kehadiran China Dengan Perbedaannya Di Indo Pasifik Jadi Tantangan Sulit Selandia Baru

SENIN, 03 MEI 2021 | 08:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pengaruh China yang terus tumbuh di Indo-Pasifik menjadi tantangan bagi banyak negara, termasuk Selandia Baru.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Jacinda Ardern ketika menyampaikan pidatonya di China Business Summit, Auckland pada Senin (3/5).

Ardern mengatakan, ada hal-hal yang tidak bisa dan tidak akan bisa disetujui oleh Selandia Baru dan China. Perbedaan itu juga semakin sulit didamaikan.

"Tidak akan luput dari perhatian siapa pun di sini bahwa ketika peran China di dunia tumbuh dan berubah, perbedaan antara sistem kami, dan kepentingan serta nilai-nilai yang membentuk sistem itu, menjadi semakin sulit untuk didamaikan," kata Ardern, seperti dikutip Reuters.

"Ini adalah tantangan yang kita, dan banyak negara lain di kawasan Indo Pasifik, tetapi juga di Eropa dan kawasan lain, juga sedang bergulat," tambahnya.

Tetapi Ardern berharap perbedaan itu tidak akan menentukan hubungan kedua negara.

Ia menyebut, Selandia Baru akan terus berbicara tentang berbagai perbedaan tersebut secara bilateral dengan China.

"Mengelola hubungan dengan China tidak selalu mudah dan tidak ada jaminan," tambah Ardern.

Komentar itu muncul ketika Selandia Baru menghadapi tekanan dari sekutu-sekutunya atas keengganannya untuk menggunakan aliansi intelijen dan keamanan Five Eyes, yang mencakup Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat, untuk mengkritik Beijing.

Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengatakan bulan lalu dia tidak nyaman memperluas peran Five Eyes.

China, mitra dagang terbesar Selandia Baru, menuduh Five Eyes mengeroyok China dengan mengeluarkan pernyataan tentang Hong Kong dan perlakuan terhadap etnis Muslim Uyhgur di Xinjiang.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya