Berita

Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Sabtu, 2 Mei 2021/Net

Dunia

Ribuan Pendukung Bolsonaro Turun Ke Jalan, Minta Kekuatan Presiden Ditambah

MINGGU, 02 MEI 2021 | 06:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ribuan warga Brasil menggelar aksi unjuk rasa untuk mendukung Presiden Jair Bolsoonaro untuk mencabut aturan pembatasan Covid-19 yang diberlakukan oleh pemerintah daerah.

Dua pekan lalu, Bolsonaro mengatakan ia menunggu tanda dari rakyat sebelum mengambil tindakan untuk mencabut pembatasan Covid-19 yang diberlakukan oleh walikota dan gubernur.

Kemudian baru-baru ini, ia mengatakan suatu hari tentara dapat turun ke jalan, untuk memastikan penghormatan terhadap Konstitusi, serta kebebasan untuk datang dan pergi."

Aksi unjuk rasa digelar untuk menanggapi pernyataan Bolsonaro. Aksi dilakukan di Brasilia, Sao Paulo, dan Rio de Janeiro pada Sabtu (1/5). Banyak demonstran membawa bendera Brasil.

Di Rio, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang pantai Copacabana. Mereka membawa spanduk yang berisi tuntutan agar militer mengintervensi agar memperkuat kekuatan Bolsonaro.

Tuntutan itu dikenal secara luas dengan slogan "Autoriso Bolsonaro" yang berarti "Saya mengizinkan Bolsonaro".

Di Brasilia, ribuan orang berkumpul di Esplanade of Ministries saat Bolsonaro lewat sebentar di atas kepala mereka dengan helikopter.

Mereka yang menggelar aksi tidak mematuhi protokol kesehatan, termasuk memakai masker. Di antara mereka terdapat putra Bolsonaro, Eduardo Bolsonaro.

"Ini saat kritis dan Bolsonaro membutuhkan dukungan rakyat," kata seorang demonstran berusia 60 tahun, Edvaldo de Paulo, seperti dikutip AFP.

Sementara itu, para pemimpin oposisi juga menggelar aksi unjuk raasa tandingan, yaitu protes anti-Bolsonaro.

Di media sosial, gerakan anti-Bolsonaro tersebar luas dan disponsori oleh serikat pekerja. Mereka mengkritik berbagai kebijakan presiden itu.

Di antara para oposisi adalah mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang diperkirakan akan menantang Bolsonaro dalam pemilihan tahun depan, dan pendahulunya dari kanan-tengah, Fernando Henrique Cardoso.

Pekan lalu, komisi penyelidikan Senat dibentuk untuk memeriksa penanganan pemerintah terhadap krisis kesehatan. Banyak ahli mengatakan pemerintah tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya