Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Survei New Indonesia: PDIP Masih Tertinggi, PAN Terancam Digeser Ummat

MINGGU, 02 MEI 2021 | 00:16 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Di tengah kasus korupsi yang menimpa kadernya, PDI Perjuangan ternyata masih cukup kokoh sebagai partai yang punya elektabilitas tinggi.

Hal ini ditunjukkan hasil survei terbaru New Indonesia Research and Consulting yang dilakukan pada 15-22 April 2021.

PDIP meraih 22,3 persen atau turun sedikit dari survei Februari 2021 sebesar 23,1 persen.

"Jika dibandingkan dengan survei Juni tahun lalu, elektabilitas PDIP turun cukup dalam," jelas Direktur Eksekutif New Indonesia Research and Consulting, Andreas Nuryono, melalui keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (1/5).

Di posisi berikutnya ada Gerindra (12,9 persen) dan Golkar (8,9 persen). Sementara Demokrat yang sebelumnya mengalami kenaikan cukup tajam, kini cenderung stagnan dengan elektabilitas 8,0 persen. Demikian pula dengan PKS yang juga stabil (7,6 persen).

Parpol-parpol papan tengah lainnya adalah PKB (6,0 persen), Nasdem (3,7 persen), dan PPP (2,1 persen).

"Semua parpol terus melakukan gerilya, misalnya pertemuan antara petinggi PKS dan PDIP, atau sebelumnya PPP dengan Golkar," tambahnya.

Di sisi lain, perpecahan yang dialami Partai Amanat Nasional membuat partai tersebut merosot cukup signifikan.

"PAN terjerembap ke papan bawah di tengah stagnasi partai-partai yang lain," lanjutnya.

Bahkan, elektabilitas PAN yang hanya 1,1 persen sudah langsung disalip oleh sempalan mereka, Partai Ummat, yang meraih 1,8 persen.

"Keseriusan Amien Rais mendirikan Partai Ummat berpeluang menggerus suara PAN, terutama setelah resmi dideklarasikan," tutur Andreas.

Lebih jauh lagi, jika memperhitungkan margin of error, Partai Ummat lebih berpeluang lolos parliamentary threshold 4 persen dibandingkan PAN.

Untuk posisi papan bawah ada Perindo (0,5 persen), Hanura (0,3 persen), Gelora (0,2 persen), dan Berkarya (0,1 persen).

Sisanya tidak mendapat dukungan, yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan Masyumi Reborn. Serta yang menjawab tidak tahu/tidak jawab 19,3 persen.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-22 April 2021, dengan sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error ± 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya