Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/Net

Politik

Mahfud MD: Indonesia Ada Kemajuan Meskipun Banyak Korupsinya

SABTU, 01 MEI 2021 | 15:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tingkat kemiskinan di Indonesia dari pemerintahan presiden satu ke presiden berikutnya terus mengalami penurunan.

Pada era pra kemerdekaan, masyarakat Indonesia mayoritas miskin sekitar 99 persen. Namun, paca kemerdekaan dan akhir masa pemerintahan Presiden Soekarno pada 1966 angka kemiskinan berkurang.

Begitu disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi pembicara kunci dalam acara Tadarus Demokrasi yang diselenggarakan oleh MMD Institute, Sabtu (1/5).

"Dulu ketika Indonesia belum merdeka, kita itu hampir semuanya miskin, begitu Indonesia merdeka dan Bung Karno memerintah sampai tahun 1966 itu kemiskinan berkurang," kata Mahfud MD.

"Dari yang dulu mungkin diperkirakan 99 persen kalau Indonesia tidak merdeka, dan ketika Bung Karno jatuh itu kalau enggak salah sekitar 54 persen orang Indonesia miskin," imbuhnya.

Mahfud melanjutkan, setelah kepemimpinan Bung Karno beralih ke Soeharto dengan Orde Baru selama 32 tahun dan pembangunan ekonomi terus digenjot hingga angka kemiskinan pun turun.

"Pak Harto jatuh tingkat kemiskinan tinggal 18 persen pada tahun 1997-1998," tuturnya.

Kemudian, lanjut Mahfud, seiring berjalannya reformasi dan presiden demi presiden berganti hingga pada periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun angka kemiskinan turun tinggal 11,7-11,9 persen.

"Nah pada saat Pak Jokowi memerintah 5 tahun pertama, angka kemiskinan turun menjadi 9,1 persen. Karena ada pandemi Covid-19 pada tahun ini konon naik lagi angka kemiskinan 9,7 persen," kata Mahfud MD.

"Artinya apa? Ada kemajuan meskipun banyak korupsinya. Karena negara Indonesia ini kaya raya kalaupun dikelola meskipun secara koruptif itu manfaatnya tetap banyak bagi rakyat. Apalagi kalau dikelolanya nanti secara bersih dari korupsi," demikian mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Turut hadir sejumlah narasumber dalam Tadarus Demokrasi tersebut antara lain ekonom senior INDEF Faisal Basri, Pendiri SMRC Saiful Mujani, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya