Berita

Ali Imron saat menjadi pembicara dalam channel youtube Akbar Faisal/Repro

Nusantara

Cerita Bomber Bali Ali Imron Sudah Radikal Sejak Kelas 4 SD

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 22:47 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ali Imron alias alik, pelaku bom Bali pada Oktober 2002 ternyata telah memiliki paham radikal sejak masih duduk di kelas empat Sekolah Dasar (SD).

"Pada waktu itu saya ribut dengan ayah saya (almarhum) gara-gara saya menurunkan lambang Garuda Pancasila dan foto Presiden dan Wakilnya, itu kelas empat SD saya sudah radikal," cerita Ali dalam channel Youtube Akbar Faisal, Kamis malam (29/4).

Ali yang akhirnya didakwa seumur hidup ini mengungkap, dirinya mendapat paham radikal sejak masih belia dari kakak kandungnya Ali Ghufron alias Mukhlas, pelaku bom Bali yang dijatuhi pidana mati.


"Pemahaman ini ditanamkan oleh Ali Gufron, nama aslinya Mukhlas yang pada saat itu sekolah di Pondok Pesantren Ngruki, pimpinan Abu Bakar Baasyir," bebernya.

Selepas liburan dari Pondok Pesantren dan kembali ke rumah, kakaknya selalu mengajaknya jalan-jalan. Dalam kesempatan itu, Ali mengkaui terus dicekoki bahwa Presiden kala itu Soeharto dan Pancasila adalah thaghut.  

Ali mengkaui bahwa kakak kandungnya sangat sayang kepadanya. Sehingga, dia pun merasa sangat menghormati kakaknya itu. Dalam benak Ali, dia harus menjadi seperti Ali Ghufron alias Mukhlas.

"Begitu saya lulus Aliyah (setara SMA) itu yang saya ingin ikuti jejaknya yaitu Ali Gufron, yang pada saat itu saya tahu Mukhlas ini baru saja datang dari Afghanistan," ungkap Ali Imron.

Usai lulus Aliyah, Ali berkirim surat kepada kakaknya yang menetap di Malaysia untuk ikut belajar apa yang dipelajari oleh kakaknya. Ia memutuskan berangkat ke Malaysia menyusul kakanya dengan kamuflase sebagai Tenaga Kerja Indonesia atau TKI.

"Saya ingin mengikuti jejak dia belajar di Pakistan dan Afgahanistan. Seminggu kemudian Mukhlas datang kepada saya menyampaikan keinginan kamu dikabulkan (untuk berangkat ke Afghanistan)," pungkas Ali Imron.

Ketika itu, Ali mengakui putus hubungan kontak dengan keluarga, ia hanya berhubungan dengan kakak kandungnya saja. Tak lama kemudian ia oleh Mukhlas dipertemukan oleh Ustaz Abdulah Sungkar salah satu pendiri dari Jemaah Islamiyah (JI).

"Sebelum berangkat (ke Afghanistan) saya dibaiat dulu," demikian Ali.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya