Berita

Diskusi bertajuk Aksi Bisnis untuk Atasi Susut Pangan dan Limbah Pangan di Indonesia oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD)/Repro

Politik

Darurat Sampah Makanan, Pemerintah Bisa Gandeng Sektor Bisnis Lewat Voluntary Agreement

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 21:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Indonesia tercatat menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia. Catatan Economic Intelligence Unit, total sampah makanan mencapai 300 kg/tahun per kapita.

Hal ini sangat miris mengingat bahwa Indeks Kelaparan (hunger index) Indonesia ada di angka 19,9 dan masuk dalam kategori Almost Severe.

Dalam diskusi bertajuk “Aksi Bisnis untuk Atasi Susut Pangan dan Limbah Pangan di Indonesia” yang diselenggarakan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Kamis (29/4), disebutkan hanya 11,5% sampah makanan dihasilkan pada proses konsumsi.

Sementara, proses produksi menyumbang 23,5% susut dan limbah pangan, kemudian penyimpan pasca panen menyumbang 24,4%, proses manufaktur 20,3%, dan distribusi sebesar 20,3%. Artinya, bisnis memiliki peran sangat besar dalam menangani masalah ini.

"Pemerintah Indonesia tetap optimis untuk mengurangi sampah dengan target 30% dan 70% pada tahun 2025, termasuk di dalamnya adalah sampah makanan. Bahkan, pengurangan sampah makanan menjadi salah satu prioritas dalam RPJMN 2020-2024," kata Direktur Lingkungan Hidup Bappenas, Medrilzam.

Berangkat dari fakta tersebut, IBCSD bersama WRAP mengenalkan inisiatif yang berbasis voluntary agreement, di mana bisnis dapat ikut berkomitmen dan mulai menghitung serta menganalisa susut dan limbah pangan masing-masing. Keterlibatan sektor bisnis diyakini bisa menjadi salah satu solusi dalam menangani permasalah sampah makanan.

“Kami yakin bahwa permasalahan ini telah menjadi perhatian banyak pihak. Sehingga hal ini bukan menjadi sebuah program reinventing the wheel, tetapi menjadi pendukung dan penyempurna inisiatif yang ada secara global maupun nasional,” sambung Executive Committee IBCSD, Yono Reksoprodjo.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya