Berita

Beberapa orang menjadi korban kasus dugaan penipuan mafia tanah di Jawa Tengah/Ist

Hukum

Belasan Orang Jadi Korban Penipuan Mafia Tanah, Rugi Hingga Rp 95 M

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 17:48 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sebanyak 15 orang dari sejumlah daerah di Jawa Tengah diduga menjadi korban penipuan oleh seorang mafia tanah.

Mereka mengaku ditipu oleh seorang bernama Agus Hartono dengan modus berpura-pura membeli tanah dengan memberikan uang muka (DP) terlebih dahulu. Setelah memberi DP, pihak Agus Hartono meminta sertifikat dengan alasan akan dibalik nama.

Namun demikian, setelah pihak korban melakukan tanda tangan, sertifikat diduga dimasukkan ke bank dan dijadikan sebagai jaminan untuk melakukan pinjaman dana ke bank.


“Agus Hartono menjaminkan aset milik korban dengan sistem mark-up di sejumlah bank di Jawa Tengah (Mandiri, BJB, BRI Agro dan Muamalat), dengan nilai pinjaman yang sangat bervariatif," jelas kuasa hukum korban, Lukmanul Hakim saat menggelar konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (29/4).

Dari penuturan para korban, lanjut Lukmanul, sertifikat sudah beralih nama Agus Hartono setelah sebelumnya diminta dengan berbagai alasan, mulai untuk pengecekan sertifikat, hingga ada yang diminta tanda tangan di kertas kosong.

"Setelah dibalik nama dan dimasukkan ke bank dengan debitur perusahaan milik Agus Hartono, di mana saat ini semua kreditnya macet, tanah klien kami sudah masuk dilelang, sedangkan semua perusahaan yang digunakan untuk mengajukan kredit sudah dipailitkan," jelasnya.

Berkenaan dengan kasus tersebut, pihaknya mengaku sudah melaporkan ke Polda Jawa Tengah. Namun laporan tersebut dihentikan dengan alasan kurang cukup bukti.

"Laporan polisi diperkirakan sudah 2018. Ironisnya salah satu korban bernama Widagdo Sudharto laporannya pengaduannya di SP3. Malah dijadikan tersangka. Korban yang lain atas nama Ridwan, LP 2019 stagnan," tegasnya.

Akibat tindakan Agus Hartono, para korban mengalami kerugian yang cukup fantastis, yakni mencapai Rp 95 miliar dari total kerugian seluruh korban dengan luas tanah berbeda-beda.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya