Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Kasus Swab Antigen Bekas Di Bandara Libatkan Oknum Pegawai Perusahaan Negara, Politikus PPP: Menyedihkan Dan Memalukan

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 12:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dugaan proses tes swab antigen bekas yang dilakukan oleh 4 oknum petugas Kimia Farma di Bandara Internasional Kuala Namu, Sumatera Utara, adalah tindakan yang sangat membahayakan masyarakat luas.

"Kecerobohan oknum Kimia Farma ini sungguh menyedihkan dan memalukan, karena dilakukan oleh perusahaan negara yang seharusnya memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap masyarakat," kata anggota Komisi VI DPR RI, Elly Rachmat Yasin, kepada wartawan, Kamis (29/4).

Politikus PPP ini menyebut praktik culas seperti penggunaan kembali alat tes swab antigen tersebut diyakini dilakukan dengan terencana.


Karena itu, peristiwa tersebut harus diusut tuntas, jangan sampai kasus serupa terjadi di tempat lain. Sebab, tes swab antigen sudah menjadi salah satu standar untuk mengetahui seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.

"Untuk itu saya meminta Kimia Farma memberikan sanksi tegas terhadap para oknum yang telah melakukan pemalsuan tes rapid antigen. Kimia Farma juga harus melakukan evaluasi bahkan perubahan manajemen yang lebih transparan dan akuntabel dalam melangsungkan kegiatan rapid antigen," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya