Berita

Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni/Net

Politik

Temuan Laboratorium Nakal Di KNIA, Komisi III DPR Minta Polri Cek Seluruh laboratorium Dan Rumah Sakit

RABU, 28 APRIL 2021 | 13:42 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Penggerebekan praktek nakal laboratorium rapid antigen milik Kimia Farma di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi ironi.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Sumatera Utara telah berhasil mengamankan empat orang petugas laboratorium yang terbukti melakukan praktek pemalsuan proses rapid antigen, pada Selasa (27/4).

Pada penggerebekan itu, petugas menemukan barang bukti ratusan alat rapid antigen bekas pakai yang dipergunakan kembali.
 
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, sangat menyayangkan dalam kondisi pandemi seperti saat ini, masih ada pihak yang berusaha mencari keuntungan dari cara-cara yang haram.

“Penemuan ini benar-benar menyedihkan. Karena di saat orang butuh kepastian aturan terkait tes Covid-19, malah ada pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji demi mendapatkan uang," ujar Sahroni kepada wartawan, Rabu (28/4).

"Bayangkan saja mereka mengunakan alat rapid antigen bekas, kemudian digunakan kembali untuk mendeteksi Covid-19 di bandara. Bisa-bisa orang yang negatif tadinya, jadi positif,” imbuhnya.

Legislator Partai Nasdem ini pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit PRabowo untuk segera memerintahkan jajarannya di daerah agar mengecek seluruh laboratorium dan rumah sakit yang menyediakan layanan test Covid-19.

Hal ini penting, demi memastikan pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan prosedur.

“Karenanya, saya meminta kepada Kapolri untuk segera memerintahkan anak buahnya agar mengecek semua lab maupun rumah sakit yang menyediakan layanan tes Covid-19, agar betul-betul semua sesuai prosedur. Jangan sampai kita dengar lagi, berita alat tes sudah dipakai terus kembali digunakan,” tegasnya..

Sahroni menambahkan, bahwa Polri harus membentuk tim bersama Kementerian Kesehatan untuk merazia dan mengaudit lab-lab tes Covid-19 yang sudah ada. Hal ini diperlukan untuk memastikan hal yang sama tidak kembali terjadi.

“Potensi adanya hal serupa sangat tinggi, karenanya saya mendorong Kepolisian agar bekerjasama dengan Kemenkes untuk membentuk tim bersama yang bertugas merazia dan memeriksa secara acak lab-lab pemeriksaan Covid-19 yang sudah ada sekarang,” demikian Sahroni.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya