Berita

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi, saat menerima kedatangan batch kedua vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin malam, 26 April/Repro

Kesehatan

Pengiriman Kedua Vaksin AstraZeneca Tiba, Menlu: Vaksin Dari Jalur Multilateral Dan Bilateral Sudah Diterima 67 Juta

SELASA, 27 APRIL 2021 | 03:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia dari jalur multilateral dan bilateral kembali bertambah.

Sebab pada Senin malam (26/4), pemerintah menerima kedatangan batch kedua vaksin AstraZeneca sebanyak lebih dari tiga juta doses.

Kedatangan vaksin dari perusahan asal Inggris-Swedia ini diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.


"Alhamdulillah dengan mengucap puji syukur kepada Allah, pada malam hari ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral, yaitu dari COVAX Facility berupa vaksin jadi AstraZeneca sebesar 3.852.000 dosis," ujar Retno dikutip melalui website Sekretariat Kabinet, Selasa (27/4).

Retno menjelaskan, pada kedatangan batch pertama terdapat 1,1 juta doses vaksin AstraZeneca. Namun, dengan kedatangan batch kedua ini, maka Indonesia sudah menerima vaksin AstraZeneca dari COVAX Facility sebanyak 4,9656 juta dosis vaksin jadi secara gratis.

"Jika kita gabungkan vaksin dari jalur multilateral dan dari jalur bilateral, maka sejauh ini vaksin yang telah tiba di Indonesia adalah berjumlah 67.465.600 dosis,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Retno memastikan upaya pemerintah untuk menyediakan vaksin di dalam negeri akan terus dilakukan, mengingat kebutuhan vaksin di banyak negara meningkat di tengah badai Covid-19 di negara tetangga dan munculnya varian baru Covid-19.

"Keadaan baru ini mengharuskan pemerintah Indonesia bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin yang aman bagi rakyat Indonesia dapat tercukupi," tuturnya.

Maka dari itu, hal yang diperkuat oleh Kementerian Luar Negeri adalah aktif dalam pembahasan isu vaksin dunia dan menjadi salah satu co-chair dalam COVAX AMC (Advance Market Commitment) Engagement Group.

"Kita harus selalu mencermati perkembangan Covid-19 di dunia. Kita harus belajar dari kejadian-kejadian tersebut, terutama belajar dari munculnya gelombang baru di sejumlah negara. Kita harus bekerja mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia," ucapnya.

"Diplomasi Indonesia akan terus di bekerja keras berkontribusi agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi ini," demikian Retno LP Marsudi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya