Perdana Menteri Boris Johnson/Net
Perdana Menteri Boris Johnson menghadapi kecaman akibat komentarnya pada beberapa bulan lalu yang mengatakan ia lebih memilih korban berjatuhan daripada harus melakukan penguncian kembali.
Kecaman itu muncul setelah surat kabar Daily Mail mengutip sumber tak dikenal yang mengatakan bahwa, pada Oktober 2020, tak lama setelah menyetujui penguncian Covid-19 kedua, Boris Johnson mengatakan dalam sebuah pertemuan di Downing Street: "Tidak ada lagi penguncian - biarkan ribuan mayat menumpuk."
Menteri Pertahanan Ben Wallace berusaha membantah bahwa Johnson tidak pernah mengatakan hal itu.
Kepada
Sky News, Walace meluruskan bahwa semua orang telah mengetahuinya bahwa berita itu sama sekali tidak benar. Selama ini Johnson begitu fokus menangani pandemi.
"Kita sekarang memasuki babak komedi tentang cerita gosip ini. Anda tahu, sumber yang tidak disebutkan namanya, penasihat yang tidak disebutkan namanya, berbicara tentang peristiwa yang tidak disebutkan namanya...., Anda tahu, lihat, semua ini tidak serius," kata Wallace.
Ia menekankan, sebuah kabar harus jelas siapa yang mengatakannya, apa yang dikatakan, bagaimana peristiwanya.
"Saya serahkan pada kolom gosip Oscar yang sekarang baru saja diluncurkan," katanya.
The Daily Mail melaporkan dugaan komentar Johnson dibuat pada akhir Oktober ketika Inggris dilanda gelombang kedua infeksi virus corona.
Menurut surat kabar itu, perdana menteri diberi peringatan oleh menteri Kantor Kabinet Michael Gove bahwa -tanpa batasan baru- tentara akan dibutuhkan untuk menjaga rumah sakit yang dipenuhi pasien Covid-19.
Partai Buruh telah meminta Johnson untuk membuat pernyataan publik 'secepat mungkin' untuk mengatasi klaim yang disebut dalam laporan Daily Mail.
2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024
Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49
Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama
Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39
Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20
Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27
Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan
Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09
Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati
Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49
Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global
Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40
PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran
Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26
Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD
Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11
LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024
Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58
PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri
Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51
Selengkapnya