Berita

Suasana persidangan kaus bantuan sosial dengan terdakwa Ardian Iskandar/RMOL

Hukum

Bunga Utang Modal Kerja Terus Berjalan, Terdakwa Ardian Iskandar Minta KPK Buka Blokir Rekening Pribadi Dan PT TAU

SENIN, 26 APRIL 2021 | 14:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Terdakwa Ardian Iskandar Maddanatja, pihak pemberi suap bantuan sosial (bansos) sembako Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos) berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka blokir rekening pribadi dan perusahaannya.

Hal itu disampaikan Ardian saat membacakan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin siang (26/4).

Ardian yang merupakan Direktur Utama PT Tigapilar Agro Utama (TAU) ini mengaku memiliki pengalaman di bidangnya selama 24 tahun. Apalagi, PT TAU dapat menyelesaikan 115 ribu paket bansos atau sekitar 0,6 persen dari total pagu Kemensos.


Menurut Ardian, pekerjaan paket bansos tersebut sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup karyawan PT TAU, dan ratusan karyawan harian lepas yang bekerja di bidang pendistribusian paket bansos.

"Walaupun PT Tigapilar Agro Utama hanya mendapatkan laba sebesar Rp 231 juta, atau 1,7 persen khusus untuk tahap 10 saja. Sementara saya menderita kerugian sebesar Rp 127 juta untuk tahap 9 dan sampai saat ini saya belum dapat menutup buku atas perhitungan untuk tahap komunitas dan tahap 12 dikarenakan banyak rekening bank PT Tigapilar Agro Utama dan rekening bank saya pribadi masih diblokir oleh KPK," tutur Ardian seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/4).

Padahal, lanjut Ardian, ia tetap harus terus menanggung beban bunga pinjaman modal kerja.

"Saya berharap KPK dapat segera membuka kembali blokir atas 2 rekening bank tersebut, agar saya dapat menyelesaikan kewajiban utang modal kerja, dan dapat kembali menafkahi istri, anak-anak, dan orang tua saya dari sisa simpanan yang saya miliki serta membayar biaya perkara ini juga membayar pidana denda," harap Ardian.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya