Berita

Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin/Net

Politik

Sebagai Wakil Rakyat, Boyamin Minta Aziz Syamsuddin Beri Penjelasan Panjang Lebar

SABTU, 24 APRIL 2021 | 14:11 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman meminta agar Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin terbuka menjelaskan soal dugaan keterlibatan dirinya dalam lingkaran kasus pemerasan terhadap Walikota Tanjungbalai yang melibatkan penyidik KPK AKP Stepanus Robin.

"Sebagai anggota DPR segera memberikan klarifikasi terbuka, karena apapun dia wakil rakyat sehingga wajib memberikan penjelasan kepada rakyatnya," kata Boyamin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/3).

Manurut Boyamin, untuk memberikan penjelasan, Aziz tidak boleh menunda dan bahkan bersembunyi yakni cara memberikan jawaban pendek jika keadaan dianggap tidak menguntungkan dirinya. Hingga saat ini, Aziz Syamsuddin memang terkesan menghindar, ia hanya satu kali membalas dengan pesan yang sangat pendek konfirmasi wartawan terkait dugaan keterlibatannya dalam pemerasan Walikota Tanjungbalai.

"Karena pada posisi lain yang dianggap menguntungkan diri, biasanya Azis akan memberikan keterangan panjang lebar. Jadi saya minta tolong kepada Azis untuk segera memberikan klarifikasi dalam bentuk konpers dengan keleluasaan tanya jawab dengan wartawan tanpa dibatasi waktu maupun jumlah pertanyaan," kata Boyamin.

Terpisah, pakar hukum Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad mengaku sangat yakin KPK memiliki bukti kuat terkait keterlibatan Aziz Syamsuddin dalam kasus ini.

Jika tak memiliki dasar dan bukti yang kuat, kata Suparji tentunya memiliki konsekuensi hukum yang bisa menjadi delik pidana baru yaitu pencemaran nama baik.

"(Kalau bukti tidak kuat) bisa pencemaran nama baik," tandas Suparji.

Dalam kasus ini, Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial diduga meminta bantuan penyidik KPK AKP Stepanus Robin Patujju untuk menghentikan kasus di Pemerintah Kota Tanjungbalai.

M Syahrial dan penyidik KPK Stepanus itu dikenalkan oleh Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. Ketiganyapun akhirnya bertemu di rumah dinas Azis di wilayah Jakarta Selatan pada Oktober 2020 guna mengatur siasat jahat itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya