Berita

Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori (dua dari kiri)/Ist

Politik

DPR Ungkap Nilai Kebudayaan Bisa Jadi 'Jamu' Efek Buruk Era Digital

JUMAT, 23 APRIL 2021 | 00:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Era informasi digital yang kini berkembang pesat akan mendatangkan peluang sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi dengan kebijakan komprehensif dan praktis.

"Ini perlu diantisipasi, tujuannya agar bangsa kita mampu meningkatkan daya saing sehingga menjadi bangsa yang kompetitif di masa datang," kata anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori kepada wartawan, Kamis (22/4).

Ia mengamini era digital akan banyak sektor terdampak secara tidak langsung dan harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Beberapa sektor yang akan turut terdampak adalah sektor ekonomi, pendidikan, teknologi, data dan sejumlah sektor lainnya.

"Selain berdampak kepada sektor tersebut, (digital) juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat yang mampu memanfaatkan," lanjutnya.

Politisi PKB ini menyarankan, untuk mengantisipasi dampak negati dari perkembangan era digital dengan menjalankan nilai-nilai kebangsaan yang berbasis kebudayaan.

"Ini akan berpengaruh pada sektor keamanan dan kebudayan nasional. Oleh karena itu, nilai-nilai kebangsaan dan muatan lokal menjadi hal yang dapat meminimalisir dampak negatifnya," pungkasnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo Devie Rahmawati menyebutkan tantangan di dunia digital tidak dapat dipandang sederhana, karena juga mampu menghilangkan nyawa manusia, akibat kekerasan fisik di dunia offline yang diawali misalnya oleh kekerasan di media online melalui fitur teks, video, foto, komentar, hingga live streaming.

“Menyadari bahwa teknologi digital bagaikan 'madu dan racun', maka Kominfo berkolaborasi dengan Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Kemudian menyusun navigasi cakap digital melalui 4 modul yaitu budaya bermedia digital, aman bermedia digital, etis bermedia digital; dan cakap bermedia digital,” tambah Devie.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya