Berita

Ekonom senior Rizal Ramli/Ist

Politik

Rizal Ramli Skeptis, Cita-cita Indonesia Bebas Krisis Mustahil Karena Menteri Keuangan Terbalik

KAMIS, 22 APRIL 2021 | 05:41 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sikap skeptis ditunjukkan ekonom senior Rizal Ramli terhadap kinerja pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dalam mengatasi krisis ekonomi Indonesia.

Sikap pesimistis tersebut bukan tanpa alasan. Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri, cara pemerintah dalam mengatasi krisis terbalik.

RR, sapaan Rizal Ramli menjelaskan, pemerintah harusnya mendorong ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah agar daya beli meningkat. Namun yang terjadi tidak demikian.

"Kalau ekonomi mau tumbuh 6 persen, pertambahan kredit minimal 15 persen. Lah ini negatif, jadi disedot likuiditas sehingga enggak ada daya beli," jelas Rizal Ramli menanggapi target Menko Marves Luhut Pandjaitan ekonomi tumbuh 7 persen di kuartal II tahun 2021.

"Dengan cara mereka (pemerintah) menangani masalah, saya berkesimpulan pemerintah enggak mampu membawa Indonesia keluar dari krisis. Karena policy-nya kebalik-balik," sambung RR dalam channel YouTube Bang Arief, Rabu (21/4).

Ia pun mencontohkan cara penanganan krisis di Turki dan India. Pemerintah Turki dan India, kata dia, melakukan kebijakan dengan mendorong daya beli masyarakat menengah ke bawah.

"Itu juga yang dilakukan oleh Joe Biden (Presiden AS), kasih stimulus untuk (masyarakat) golongan menengah ke bawah sehingga mereka punya daya beli. Itu juga yang dilakukan Perdana Menteri (Inggris) Boris Johnson, dia naikkan pajak perusahaan besar untuk mompa (masyarakat) yang bawah," sambungnya.

Pemerintah Indonesia, kata dia, harusnya mencontoh cara-cara negara lain yang terbukti sudah mampu mengentaskan negaranya keluar dari krisis ekonomi.

"Semua negara tersebut polanya sama, memompa (ekonomi) dari bawah. Hanya Indonesia yang terbalik, karena Menteri Keuangannya terbalik," tandasnya.

Populer

Simpatisan PDIP Jateng Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Hasto: Itu Dibayar, Sudah Ketahuan

Rabu, 06 Desember 2023 | 18:46

Kunker ke Gresik, Zulhas Tinjau Harga Bapok dan Smelter Freeport

Rabu, 29 November 2023 | 01:45

Peduli Palestina, Alasan Kader dan Simpatisan PKS Jabar Pilih Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 06 Desember 2023 | 21:12

Bersama PT Freeport Indonesia, Mendag Salurkan 5.000 Paket Sembako di Gresik

Rabu, 29 November 2023 | 13:35

Ribuan Mahasiswa Sumut Gelar Mimbar Demokrasi, Tolak Neo Orba Jokowi

Kamis, 30 November 2023 | 23:18

Kunjungi Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, Mendag Senang Progres Sudah 83 Persen

Rabu, 29 November 2023 | 15:54

Usai Rapat dengan 3 Tim Paslon, KPU Putuskan Debat Capres-Cawapres Tunggal

Rabu, 06 Desember 2023 | 19:20

UPDATE

Soal Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, Sikap Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi Terbelah

Sabtu, 09 Desember 2023 | 06:39

Bamsoet Desak Polisi Bongkar Sindikat Penyelundup Etnis Rohingya

Sabtu, 09 Desember 2023 | 06:11

DPRD Dukung Jakarta Menuju Kota Global Lewat Perda RUED

Sabtu, 09 Desember 2023 | 05:57

Dua Kurir Bawa 5 Kg Sabu Dibekuk BNNP Sumsel

Sabtu, 09 Desember 2023 | 05:39

Tak Perlu Campur Tangan Presiden, Foke Terpilih jadi Gubernur Lewat Pilkada

Sabtu, 09 Desember 2023 | 05:03

Emas Ton

Sabtu, 09 Desember 2023 | 04:53

Berbiaya Murah, Bamus Suku Betawi Usul Gubernur Jakarta Dipilih Presiden

Sabtu, 09 Desember 2023 | 04:06

Malam Ini Gibran akan Menggoyang GOR Panatayudha Karawang

Sabtu, 09 Desember 2023 | 03:36

Jakarta Berpotensi Hujan pada Siang Hari, Suhu Maksimal 31 Derajat Celsius

Sabtu, 09 Desember 2023 | 03:24

Tolak Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat

Sabtu, 09 Desember 2023 | 03:01

Selengkapnya