Berita

Ekonom Senior Institute for Develompent of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini/Net

Politik

Didik J Rachbini: Pengangguran Terbuka Dan Terselubung Sudah Hampir 30 Juta, Negara Harus Prihatin!

RABU, 21 APRIL 2021 | 22:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kondisi perekonomian dalam negeri selama setahun lebih masa pandemi Covid-19 masih dinilai belum membaik oleh Ekonom Senior Institute for Develompent of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini.

Pasalnya, dia melihat jumlah pengangguran yang ada sekarang ini semakin naik jika dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19.

Dia menjabarkan, ada dua kategori pengangguran yang sekarang ini ada. Pertama, pengangguran terbuka atau warga Indonesia yang sama sekali tidak bekerja, yang jumlah kenaikannya cukup pesat.


"Dengan adanya Covid ini pengangguran itu bertumbuh dari sekitar 7 juta menjadi 10 (juta) hampir 11 juta orang. Jadi 3-4 juta meningkat. Itu pengangguran terbuka," ujar Didik dalam wawancara di kanal Youtube Bravos Radio Indonesia pada Selasa (20/4).

Kemudian, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) ini menjelaskan kategori pengangguran yang kedua. Yaitu, yang dia sebut sebagai pengangguran terselubung.

Di mana, pengangguran terselubung ini dia definisikan sebagai orang-orang yang tidak sepenuhnya menganggur. Tapi masih bekerja beberapa jam dalam kurun waktu satu pekan lamanya.

"Orang-orang yang dalam survei satu minggu yang lalu (ditanya), 'kamu bekerja enggak?' Bekerja. 'Seminggu berapa jam?' Dua jam tiga jam. Itu pengangguran terselubung," ucap Didik.

"Jumlahnya dua kali lipat. Jadi pengangguran terbuka dan terselubung itu hampir 30 juta, 29 juta sekian. Jadi jumlahnya besar dan masif," sambungnya.

Karena itu, Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) ini meminta negara, dalam hal ini pemerintahan Presiden Joko Widodo, untuk memberikan kebijakan yang serius membantu dan memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat.

Sebab disamping itu, ada sektor informal yang menurut Didik jumlahnya naik dari 45-50 persen menjadi 60 persen. Hal ini menegaskan banyaknya orang yang kehilangan kerja dan harus memilih aktif di sektor informal yang pemasukannya tidak pasti.

"Apa sektor informal? (Misalnya) dia jualan yang tidak bermutu, pendapatannya rendah, jam kerjanya rendah, semuanya rendah. Jadi sekarang kita menghadapi hal-hal yang betul-betul riskan," paparnya.

"Maka kita harus prihatin, negara dan lingkungan sekitar harus berupaya mengatasi ini. Itu keadaannya," demikian Didik J Rachbini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya