Berita

Dalam file foto yang diambil pada tanggal 07 April 2021 gambar korban ditampilkan di Kigali Genocide Memorial di Kigali, Rwanda/Net

Dunia

Rwanda: Prancis Terlibat Dalam Genosida 1994

RABU, 21 APRIL 2021 | 09:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Rwanda menegaskan bahwa Prancis harus bertanggung jawab atas terjadinya genosida 1994 yang menewaskan sekitar 800.000 orang.

Pernyataan itu dikeluarkan dalam bentuk laporan pada Senin (19/4). Sekitar 1 juta orang, sebagian besar dari komunitas Tutsi dan Hutu moderat, dibunuh dalam genosida oleh ekstremis Hutu selama pembantaian itu, dalam rentang waktu 100 hari.

"Pemerintah Prancis memikul tanggung jawab penuh karena memberi peluang terjadinya genosida yang dapat diperkirakan sebelumnya," tulis pemerintah Rwanda dalam laporannya yang dipublikasikan di situs utamanya. Laporan tersebut dirancang oleh Robert F. Muse dan firma hukum Levy Firestone Muse LLP di Washington, DC, yang disewa oleh Rwanda untuk menyelidiki peran Prancis dalam kaitannya dengan genosida.


Dikatakan bahwa selama bertahun-tahun, pemerintah Prancis mendukung rezim yang korup dan membunuh Juvenal Habyarimana, yang menjabat sebagai presiden Rwanda dari tahun 1973 hingga 1994.

Laporan tersebut disusun pada tahun 2017, didasarkan pada wawancara dengan lebih dari 250 saksi dari seluruh dunia, dan juga diambil dari berbagai sumber dokumenter primer dan sekunder.

Laporan tersebut muncul di tengah upaya Rwanda untuk mendokumentasikan peran otoritas Prancis sebelum, selama, dan setelah genosida, agar menjadi bagian dari langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk meningkatkan hubungan dengan negara Afrika tengah itu.

Prancis tidak berupaya melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian yang terjadi pada April dan Mei 1994 tersebut. Bahkan setelah peristiwa itu, Prancis juga tidak melakukan apa pun, bahkan malah menawarkan perlindungan kepada beberapa pelaku. Menunjukkan bahwa itu berarri Prancis menyetujui dan terlibat dalam genosida, kata laporan itu.

Laporan Rwanda muncul setelah laporan serupa oleh komisi Prancis yang dirilis pada Maret yang mengatakan Prancis telah dibutakan oleh sikap kolonialnya terhadap Afrika terhadap peristiwa-peristiwa yang mengarah pada genosida dan akibatnya menanggung tanggung jawab yang "serius dan luar biasa".

Prancis mengatakan akan membuka arsip Rwanda tentang mantan Presiden Prancis Francois Mitterrand yang diduga menjadi bagian dari upaya genosida, untuk lebih memahami peran bangsa itu di negara Afrika selama genosida.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya