Berita

Presiden AS Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris/Net

Dunia

Derek Chauvin Divonis Bersalah, Biden-Harris: Hari Keadilan Di Amerika

RABU, 21 APRIL 2021 | 08:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ikut bersuara setelah pengadilan menyatakan bahwa Derek Chauvin bersalah atas pembunuhan George Floyd tahun lalu.

Chauvin divonis bersalah atas tiga dakwaan, yaitu pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan dalam penangkapan mematikan.

Putusan itu diberikan oleh juri yang beranggotakan 12 orang pada Selasa (20/4).

Setelah persidangan, Biden dan wakilnya, Kamala Harris dilaporkan melakukan panggilan telepon dengan keluarga Floyd.

"Tidaka da yang akan membuat  semuanya lebih baik, tapi setidaknya Tuhan sekarang menunjukkan keadilan," ujar Biden, seperti dikutip AFP.

"Semua semua sangat lega, bukan hanya satu vonis tapi ketiganya, bersalah atas ketiga dakwaan,"  lanjut dia.

Sementara itu, Harris yang merupakan wakil presiden kulit hitam pertama AS juga menyambut putusan tersebut.

"Ini adalah hari keadilan di Amerika. Sejarah akan melihat kembali saat ini," ujar Harris.

Kemudian dalam pidato yang disiarkan televisi setelah juri memvonis Chauvin, Biden meminta semua orang Amerika untuk bersatu dan memohon pengunjuk rasa untuk menghindari kekerasan.

"Ini saatnya negara ini bersatu, bersatu sebagai orang Amerika," tegas Biden.

"Ada orang yang akan berusaha untuk mengeksploitasi emosi mentah saat ini, para agitator dan ekstremis yang tidak tertarik pada keadilan sosial. Kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil," imbau dia.

Pada 25 Mei 2020, Chauvin, polisi berkulit putih berusia 45 tahun, menekan lulutnya ke leher Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun. Ketika itu Floyd dalam kondisi diborgol dan lehernya  ditekan selama lebih dari 9 menit

Sebelumnya Floyd ditangkap karena dituduh menggunakan uang palsu 20 dolar AS  untuk membeli rokok di sebuah toko di Minneapolis.

Kematian Floyd memicu protes terhadap rasisme dan kebrutalan polisi di banyak kota di AS dan di seluruh dunia dengan gerakan "Black Lives Matter".

Chauvin sendiri mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan tingkat dua, dan menyebut insiden tersebut tidak sengaja.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya