Berita

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Wahdah Lasem, Rembang, Kiyai Ahfas Hamid Baidlowi/RMOL

Politik

Jelaskan Bahaya Minuman Beralkohol, Tokoh Muda NU Ini Ulas Pentingnya RUU Minol

SELASA, 20 APRIL 2021 | 13:56 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Masuknya RUU Pelarangan Minumal Beralkohol ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan.

Salah satunya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Wahdah Lasem, Rembang, Kiyai Ahfas Hamid Baidlowi.

Kata Pria yang lebih dikenal dengan Gus Ahfas Lasem, Indonesia memang memerlukan RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol).


Pandangan Gus Ahfas, pelarangan Minol dan Miras itu bahkan sudah mendesak untuk diberlakukan.

"Bahaya daripada minuman beralkohol atau minuman keras bukan hanya berkaitan dengan tindak kejahatan. Tetapi, negara juga punya kewajiban mewujudkan perlindungan kesehehatan bagi warga negaranya, karena Miras itu tidak sehat," jelas Gus Hafas, Selasa 20/4).

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Rembang ini menambahkan, sebagai masyarakat, dirinya menginginkan dalam pembahasan "RUU Larangan Minol" tetap menggunakan kata larangan.

Argumentasi Gus Ahfas, dengan kata larangan aparat pemerintah bisa lebih tegas dalam menindak penggunaan miras.

Dengan demikian, dapat melindungi masyarakat dari efek negatif yang disebabkannya.

"Kita lihat misalnya, banyak terjadi perampokan, pelecehan seksual bahkan pemerkosaan yang itu ditimbulkan dari mengkonsumsi miras," katanya.

RUU Larangan Minol, kata Gus Ahfas, sudah sejalan dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, disebutkan pada sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Kita tahu juga bahwa semua agama yang ada di Indonesia jelas-jelas melarang setiap umatnya mabuk-mabukan yang kemudian menyebabkan mereka kehilangan akal," katanya.

Demikian pula dalam Agama Islam, sudah sangat jelas bahwa agama Islam melarang umatnya mengkonsumsi miras.

"Rasulullah SAW bersabda; “Ijtanibuu Alkhomr, Fainnaha ummul khobaais” yang artinya jauhilah khomer (miras) karena itu merupakan ibu dari kejahatan," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya