Berita

Pengamat politik Islam dan Timur Tengah Dr. Muhammad Najib dalam program webinar mingguan RMOL World View/RMOL

Dunia

Dua Cara Israel Ganggu Renegosiasi Kesepakatan Nuklir Iran, Provokasi Dan Sabotase

SENIN, 19 APRIL 2021 | 15:32 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Israel merupakan pihak utama yang tidak senang dengan rencana Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Joe Biden, utuk kembali ke kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 atau yang dikenal dengan nama resmi Aksi Komprehensif Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA).

Pasalnya, Israel melihat Iran sebagai ancaman keamanannya di kawasan Timur Tengah. Kesepakatan tersebut dianggap Israel akan memperkuat posisi Iran dan semakin mengancam Israel.


"Israel bukan sekedar protes untuk menghalangi Amerika Serikat kembali ke perjanjian tersebut, tapi juga selalu menggunakan cara provokasi dan sabotase," ujar pengamat politik Islam dan Timur Tengah Dr. Muhammad Najib dalam program webinar mingguan RMOL World View bertajuk "Antara Amerika Serikat, Iran dan Israel" yang diselenggarakan pada Senin (19/4).


Salah satu bentuk provokasi dan sabotase terbaru yang dilancarkan oleh Israel adalah melakukan serangan siber dikombinasi dengan serangan intelijen untuk membuat Iran marah dengan menyerang fasilitas nuklirnya di Natanz.

"Provokasi dan sabotase ini dilakukan saat renegosiasi soal JCPOA ini segera berlangsung di Vienna," kata Najib.

Tidak berhenti sampai di situ, Israel juga bahkan melakukan manuver politik lainnya ke sejumlah negara-negara Arab, terutama yang sudah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

"Israel secara intensif melakukan komunikasi dengan mereka (negara-negara Arab) sembari menakut-nakuti bahwa jika Iran kuat, maka mereka sebagai negara yang secara geografis dekat dengan iran, akan terancam. Ini yang terus dilakukan oleh Israel," paparnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya