Berita

Berbagai ragam, corak. dan model kopiah bermotif Aceh/RMOLAceh

Nusantara

Jadi Buruan Saat Ramadan, Kopiah Meukutop Mengandung Nilai-nilai Khas Aceh

JUMAT, 16 APRIL 2021 | 11:34 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Saat Ramadan tiba, kopiah meukutop (kopiah khas Aceh) menjadi incaran masyarakat untuk digunakan dalam melaksanakan ibadah shalat Tarawih dan ibadah lainnya.

Bagi pemakainya, kopiah meukutop itu memperlihatkan nilai-nilai ke-Acehan mereka.

"Iya kopiah meukutop ini ramai yang membeli sejak tiga hari sebelum puasa, dan sampai hari ini," kata Mansur, salah seorang pedagang peci di Pasar Aceh, Jumat (16/4).

Mansur tak menjual mahal kopiah yang kini banyak diminati pria hingga di luar Aceh itu. Satu kopiah dijual dengan harga Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu.

Selain kopiah meukutop, lanjut Mansur, peci jenis lain yang paling diburu pada momentum Ramadan ini adalah peci costum berwarna hitam, baik polos maupun yang berlogo rencong Aceh.

"Peci kopiah Aceh ini dan peci biasa yang hitam ini paling banyak yang membeli saat-saat puasa," ujar Mansur, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Mansur menambahkan, masyarakat mulai ramai membeli peci sejak beberapa hari sebelum masuk Ramadan. Diperkirakan pembeli masih terus meningkat hingga menjelang Idul Fitri.

Soal pendapatan, lanjut Mansur, saat Ramadan bisa mencapai dua kali lipat ketimbang hari-hari biasanya.

Kalau hari biasa mereka hanya memperoleh sekitar Rp 1 juta per hari. Namun Mansur yakin omsetnya bakal naik hingga Rp 2 juta per hari menjelang Idul Fitri.

Di tempat terpisah, pemerhati sejarah dan kebudayaan Aceh, Tarmizi Abdul Hamid alias Cek Midi, mengisahkan bahwa nama kopiah ini pada masa penjajahan Belanda disebut Tungkop. Hal ini merujuk pada tempat perajin kopiah itu di daerah Tungkop, Kecamatan Indra Jaya, Pidie.

"Satu-satunya yang ditujukan oleh Sultan Aceh di Tungkop Kecamatan Indrajaya, Pidie," kata Cek Midi.

Menurut Cek Midi, pada kopiah meukutop ini melekat identitas Aceh. Maka siapa yang memakainya harus bisa menjaga nilai-nilai yang terkandung di dalam kebudayaan Aceh.

Cek Midi menjelaskan, corak warna yang ada di kopiah meukutop juga memiliki makna tersendiri. Merah berarti kepahlawanan, kuning kenegaraan, hitam hukum, dan hijau bermakna agama dan lingkungan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar di Kasus e-KTP

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:59

KKMP: Copot Raffi Ahmad dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Selasa, 25 Februari 2025 | 11:11

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Presiden Prabowo, Copot Mendes Yandri

Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:39

Denny JA Terima Penghargaan Global Power Leader 2025

Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:07

Hubungan Megawati dengan Prabowo Sangat Baik, Tunda Retret Hanya Respon Reaktif

Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:04

Protes Pemangkasan Anggaran, Menteri Pembangunan Inggris Pilih Mundur

Sabtu, 01 Maret 2025 | 16:35

Suhartoyo Tidak Sah Jabat Ketua MK, Semua Putusan Pilkada Ilegal

Sabtu, 01 Maret 2025 | 16:04

Rekrutmen Akpol Transparan, Pakai Calo Dipastikan Sia-sia!

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:27

BPKH Kolaborasi dengan 30 Bank Beri Layanan Terbaik bagi Jamaah Haji

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:17

Kepastian Legalitas Dukung Investasi dan Perekonomian di Pesisir Tangerang

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:17

Aliran Modal Asing Kabur Rp10,33 Triliun dari RI Selama Sepekan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:02

Intel Tunda Pembangunan Pabrik di Ohio hingga 2030

Sabtu, 01 Maret 2025 | 14:44

Selengkapnya