Berita

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield /Net

Dunia

Dubes AS Untuk PBB Ragukan Komitmen Houthi Untuk Solusi Damai Di Yaman

JUMAT, 16 APRIL 2021 | 10:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyatakan keraguannya atas komitmen Houthi Yaman yang didukung untuk menyelesaikan konflik.

Menurutnya, kelompok tersebut tidak berkomitmen untuk mencapai solusi untuk perang di Yaman, dan serangan mereka terhadap Marib harus dihentikan.

"Tindakan Houthi sampai saat ini tidak membuat kami percaya bahwa mereka berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai," katanya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di Yaman pada hari Kamis, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Jumat (16/4).

Meskipun AS telah meningkatkan diplomasinya di Yaman dan Presiden Joe Biden menunjuk utusan khusus untuk konflik tersebut, Houthi hingga kini terus meningkatkan serangan mereka terhadap Marib dan serangan terhadap Arab Saudi dan warga sipil di dalam Kerajaan.

"Kami mengutuk Houthi atas kekerasan mereka terhadap situs IDP di pinggiran Marib, serta serangan pesawat tak berawak dan rudal balistik hampir setiap hari di Arab Saudi," kata diplomat AS itu.

"Serangan Houthi di Marib terus merenggut nyawa Yaman, termasuk orang-orang yang terlantar," kata Thomas-Greenfield

Marib adalah salah satu benteng terakhir pemerintah Yaman di utara.

Arab Saudi, ibu kota utama Eropa, dan Amerika Serikat menyambut baik proposal gencatan senjata; Namun, Houthi sejauh ini menolak untuk menghentikan pertempuran.

Thomas-Greenfield menyambut baik Arab Saudi dan komitmen pemerintah Yaman untuk mencapai gencatan senjata dan terlibat dalam pembicaraan politik untuk mengakhiri konflik selama bertahun-tahun.

Dia mendesak kelompok yang didukung Iran untuk menanggapi dan terlibat secara produktif dengan upaya perdamaian tersebut.

"Cukup kekerasannya. Dan cukup pelanggarannya. Sudah waktunya bagi Houthi untuk menanggapi proposal gencatan senjata nasional. Dan inilah saatnya mereka menghormati kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional, termasuk kewajiban mengenai perlindungan warga sipil," ujarnya.

Para pengamat mengatakan bahwa keputusan Presiden Joe Biden untuk menghapus Houthi dari daftar teror AS dan mencopot para pemimpinnya dari daftar Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) telah menguatkan kelompok tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya