Berita

Aksi protes anti-Prancis di Pakistan/Net

Dunia

Aksi Protes Anti-Prancis Makin Brutal, Kedubes Prancis Minta Warganya Tinggalkan Pakistan

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 16:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kedutaan Prancis di Islamabad mendesak semua warga negara dan perusahaannnya untuk meninggalkan Pakistan sementara waktu.

Desakan itu disampaikan pada Kamis (15/4), di tengah aksi protes anti-Prancis yang melumpuhkan sebagian besar Pakistan pada pekan ini.

"Karena ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan, warga negara Prancis dan perusahaan Prancis disarankan untuk meninggalkan negara itu untuk sementara," ujar kedutaan dalam email kepada warganya yang dikutip AFP.


"Keberangkatan akan dilakukan oleh maskapai penerbangan komersial yang ada," tambah kedutaan.

Selama beberapa bulan terakhir, sentimen anti-Prancis di Pakistan terus meningkat, khususnya setelah Presiden Emmanuel Macron menyatakan dukungannya atas hak majalah Charlie Hebdo untuk menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad.

Pada awal pekan ini, pemimpin partai Tahreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), Saad Rizvi, menuntut pengusiran Duta Besar Prancis.

Namun beberapa jam setelah menyatakan tuntutannya, ia ditahan. Akibatnya ribuan pendukung TLP memblokir jalan di kota-kota seluruh Prancis.

Bentrokan tidak terhindarkan. Dua petugas polisi tewas, sementara pasukan lainnya menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet untuk menahan massa.

Rizvi adalah putra seorang ulama terkemuka dan pemimpin TLP sebelumnya, Khadim Hussain Rizvi, yang meninggal pada November setelah memimpin protes besar-besaran anti-Prancis di seluruh Pakistan.

Penodaan agama adalah masalah yang sangat sensitif di Pakistan yang konservatif, di mana UU mengizinkan hukuman mati diterapkan pada siapa pun yang dianggap menghina Islam atau tokoh Islam.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya