Berita

Anak-anak di Suriah menjadi korban dari senjata kimia di wilayah Gouta/Net

Dunia

AS: Terbukti Gunakan Senjata Kimia, Rezim Assad Harus Bertanggung Jawab!

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 15:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah dinyatakan terbukti menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya di Suriah pada 2018.

Laporan Tim Investigasi dan Identifikasi (IIT) dari Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) pada Selasa (13/4) telah mengonfirmasi bahwa rezim Assad menggunakan bahan kimia dalam serangan di Saraqib, Provinsi Idlib pada 2018.

Ketika itu, helikopter militer yang digunakan oleh Angkatan Udara Arab Suriah menjatuhkan setidaknya satu silinder berisi gas klorin.

"Tabung silinder pecah dan melepaskan klorin di area yang luas, sehingga 12 individu terdampak," lapor OPCW.

Penggunaan klorin oleh sebagai senjata kimia merupakan pelanggaran di bawah Konvensi Senjata Kimia (CWC), di mana Suriah merupakan salah satu pihak, serta Resolusi Dewan Keamanan PBB 2118.

Menanggapi hal tersebut, Amerika Serikat (AS) mendesak rezim Assad untuk bertanggung jawab.

Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price pada Rabu (14/4) mengaku tidak terkejut dengan laporan dari OPCW.

"Rezim Assad bertanggung jawab atas kekejaman yang tak terhitung banyaknya, beberapa di antaranya meningkat ke tingkat kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar Price, seperti dikutip Yeni Safak.

Selain dari serangan terhadap kota Saraqib, Price mengatakan terdapat tiga serangan lainnya yang dilakukan oleh rezim Assad dengan menggunakan senjata kimia.

"Untuk lebih jelasnya, tidak ada disinformasi, teori konspirasi, atau distorsi fakta oleh rezim atau pendukungnya yang dapat membantah kejahatan Assad. Amerika Serikat mengutuk penggunaan senjata kimia, oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya