Berita

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net

Politik

Dua Fokus Utama Hadapi Bonus Demografi, SDM-Pendidikan Vokasi Dan Entrepreneur

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 15:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada dua fokus yang harus disiapkan dalam menjawab tantangan bonus demografi menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Demikian disampaikan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Cabang PMII Kota Malang, Kamis (15/4).

Menurut senator asal Jawa Timur itu, tantangan pertama adalah penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu berintegrasi dengan era industri 4.0.


Dijelakan LaNyalla, perlu dilakukan revitalisasi di sektor pendidikan serta memperkuat pendidikan vokasi untuk mendukung hal ini.

"Karena pendidikan vokasi bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang dinamis, trampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berdaya saing global," jelasnya.

Namun, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu berpendapat jika pendidikan vokasi perlu mengembangkan kurikulum.

"Ke depan, Ppendidikan vokasi tidak hanya menyiapkan tenaga siap kerja, namun juga mampu berpikir kreatif dengan melihat peluang bisnis yang ada," tuturnya.

Sedangkan fokus kedua, sambung LaNyalla, adalah melahirkan entrepreneur yang siap melakukan optimalisasi keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki Indonesia.

"Indonesia harus mulai fokus kepada sektor atau komoditi yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang tidak dimiliki negara lain. Misalnya, sektor pangan, yang meliputi pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan dan kelautan," katanya.

Di samping itu, alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menyebut jika sektor alam yang bisa dioptimalkan untuk destinasi pariwisata. Termasuk keunggulan kehutanan dan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, juga rempah dan tanaman obat-obatan.

"Ini semua harus dijadikan target utama posisi tawar, sekaligus keunggulan Indonesia dalam menjawab bonus demografi. Sehingga mengubah tantangan menjadi peluang," jelasnya.

Ditegaskannya, ketahanan pangan adalah ketahanan masa depan. Perang antar negara di masa depan, bisa saja dipicu oleh persoalan kebutuhan pangan.

"Maka, mindset atau pola pikir yang keliru tentang petani harus kita ubah dari sekarang. Terutama anggapan bahwa petani adalah seorang pekerja sektor informal dengan strata sosial di bawah," ujar mantan Ketua Umum PSSI itu.

Menurutnya, kesalahan inilah yang menjadi alasan sedikitnya jumlah petani muda Indonesia.

"Petani adalah entrepreneur. Mindset ini perlu ditanamkan dari sekarang. Bahwa petani adalah entrepreneur," demikian LaNyalla Mattalitti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya