Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ikut Langkah AS, Belanda Tangguhkan Penggunaan Vaksin Johnson And Johnson

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 14:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kabinet sementara Belanda telah mengumumkan bahwa pihaknya akan menunda penggunaan vaksin Covid-19 buatan Johnson and Johnson (Janssen), menyusul kekhawatiran adanya efek pembekuan darah usai menerima suntikan vaksin tersebut.

Saat ini vaksin buatan AS itu sedang diselidiki pihak terkait, untuk menentukan apakah itu dapat menyebabkan efek samping langka yang menggabungkan jenis bekuan darah tertentu dengan jumlah trombosit yang rendah. Enam orang saat ini sedang diamati dari lebih 6,8 juta yang menerima vaksinasi.

Vaksin ini pertama kali diberikan kepada karyawan dan pasien di fasilitas perawatan kesehatan mental, dan karyawan rumah sakit di bawah 60 tahun yang bekerja langsung dengan pasien.


"Begitu lebih banyak yang diketahui tentang bagaimana Belanda akan menangani vaksin Janssen, orang-orang ini juga akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang vaksinasi mereka," kata Kementerian Kesehatan, pada Rabu, seperti dikutip dari NL Times, Kamis (5/4).

Sebelumnya, European Medicines Agency (EMA) mengatakan bahwa perusahaan farmasi Amerika Johnson & Johnson akan menghubungi semua pemerintah negara Uni Eropa untuk meminta mereka agar tidak menggunakan vaksin Janssen Covid-19 untuk sementara waktu.

Penyelidikan di Amerika Serikat terhadap kasus trombosis sinus vena serebral dengan tingkat trombosit darah yang rendah juga akan ditinjau oleh komite keamanan PRAC EMA.

"Perusahaan melakukan kontak dengan otoritas nasional, merekomendasikan untuk menyimpan dosis yang sudah diterima sampai PRAC mengeluarkan rekomendasi yang dipercepat," kata EMA.

Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge akan menunggu untuk memutuskan bagaimana vaksin Janssen akan digunakan sampai EMA merilis hasil penyelidikannya. Studi tersebut kemungkinan akan dirilis minggu depan.

Sementara itu, Perdana Menteri Mark Rutte mengakui bahwa penundaan strategi vaksinasi akan memperlambat proses pembebasan Belanda dari lockdown.

EMA merekomendasikan persetujuan vaksin Janssen pada 11 Maret. Sebulan kemudian, vaksin itu tiba dalam jumlah terbatas dan tidak digunakan secara luas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya