Berita

Ahli filsafat Rocky Gerung/Net

Politik

Ramai Politisi Ikut Vaksin Nusantara, Rocky Gerung: Terlihat Ada Semacam Pemberontakan Diam-diam

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 10:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sejumlah politisi, baik dari kelompok oposisi maupun lingkar pemerintah, berbondong ke RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (14/4). Mulai dari anggota Komisi IX DPR, pimpinan DPR, hingga tokoh politik seperti Aburizal Bakrie, Sudi Silalahi, dan Gatot Nurmantyo datang untuk diambil sampel darah dalam rangkaian vaksin nusantara.

Bagi ahli filsafat Rocky Gerung, peristiwa ini menarik perhatian. Sebab kini seolah ada dua versi vaksin yang beredar di Indonesia.

“Ini menarik karena ada dua vaksin. Vaksin oligarki dan vaksin oposisi nih,” ujarnya dalam wawancara yang dipandu wartawan senior Hersubeno Arief dan diunggah di akun YouTube, Rocky Gerung Official, Kamis (15/4).


Secara teknis vaksin nusantara memang masih problematis baik secara metode, maupun perizinan. Sementara langkah para politisi yang “mengantre” untuk ikut vaksin nusantara mengindikasikan adanya sesuatu.

“Terlihat bahwa ada semacam pemberontakan diam-diam untuk tidak menerima vaksin lain selain vaksin nusantara. Itu sikap dan sinyal bahwa kita perlu mandiri di dalam riset tentang vaksin itu,” tegasnya.

Bagi Rocky, penerimaan publik terhadap vaksin nusantara terbilang logis. Sebab, vaksin itu diuji dalam ruang sosiologis dan ekologi komunitas sendiri.

Hal ini serupa dengan Vaksin Sinovac yang disebut sangat layak dengan lingkungan di China. Kemudian vaksin ini mulai dikembangkan untuk wilayah yang memiliki genetik sama.

“Terlepas dari itu semua. Ada semacam perlawanan politik. Kok tokoh-tokoh politik pamer (divaksin nusantara). Sama dulu istana ‘Kami Pancasila’. Sekarang ‘Kami Vaksin Nusantara’,” tuturnya.

“Mbalelonya tokoh politik ini sinyal dia tidak percaya kebijakan pemerintah. Jadi sebetulnya dia mau bilang stop vaksinasi, pakai vaksin nusantara,” demikian Rocky Gerung.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya