Berita

Tenaga medis ikut melakukan gerakan pembangkangan sipil/Net

Dunia

Junta Myanmar Sasar 19 Dokter Karena Ikut Gerakan Pembangkangan Sipil

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 08:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setidaknya terdapat 19 dokter yang didakwa oleh junta militer Myanmar karena ikut berpartisipasi dalam gerakan pembangkangan sipil.

Surat kabar yang dikelola pemerintah, Global New Light of Myanmar, pada Rabu (14/4) melaporkan, para dokter didakwa karena mendukung aksi protes dengan tujuan merusak "mesin administrasi negara".

Ini bukan pertama kalinya dokter menjadi sasaran.


Awal bulan ini di Mandalay, pasukan keamanan menggunakan granat setrum dan menembakkan senjata untuk membubarkan protes anti-kudeta yang dilakukan oleh pekerja medis.

Mengutip situs berita online Irrawaddy, Channel News Asia melaporkan bahwa empat dokter ditangkap.

Sejak kudeta pada 1 Februari, para dokter, perawat, dan mahasiswa kedokteran telah berbaris dan bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil untuk melawan militer.

Pemerintah militer juga sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 100 orang yang aktif di bidang sastra, film, seni teater, musik dan jurnalisme dengan tuduhan menyebarkan informasi yang merusak stabilitas negara dan supremasi hukum.

Sementara protes terus berlanjut, kekerasan terhadap pengunjuk rasa oleh aparat keamanan juga semakin gencar.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut, 714 orang telah meninggal dunia akibat kekerasan aparat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya