Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion/ Net

Politik

Perubahan BKPM Tidak Relevan, Investasi Dipengaruhi Indonesia Di Mata Internasional

KAMIS, 15 APRIL 2021 | 01:45 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ide soal pentingnya mengubah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi dinilai tidak relevan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, idealnya inevstasi cukup diurusi oleh bentuk lembaga badan.

Tujuannya, kata Dedi untuk mencegah terjadinya ketimpangan dengan kementerian lainnya.

"Idealnya, investasi cukup dalam bentuk badan, tidak harus sampai kementerian. Hal ini agar tidak terjadi ketimpangan dengan kementerian lain yang relevan, semisal BUMN," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (14/4).

Analisa Dedi, dari sisi kinerja perbedaan BKPM dan Kementerian Investasi tidak akan memeilik perbedaan mendasar.

Kata Dedi iklim investasi lebih tergantung pada kondisi umum suatu negara. Apabila baik di mata internasional maka akan berdampak pada peningkatan investasi di Indonesia.

"Baik buruknya iklim investasi bergantung pada kondisi umum negara, jika negara miliki relasi yang baik di mata internasional, maka dampak baiknya juga akan sama," demikian kata Dedi.

Ide soal perubahan BKPM menjadi Kementerian Investasi disampikan oleh Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenen Ali Mochtar Ngabalin.

Dia meyakini perubahan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya