Berita

Mantan Presiden AS, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Tuding Biden Gunakan Taktik Politik Dengan Pfizer Untuk Tangguhkan Vaksin Johnson & Johnson

RABU, 14 APRIL 2021 | 10:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Presiden Donald Trump menuding penggantinya, Joe Biden, telah bersekongkol dengan Pfizer untuk menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson di Amerika Serikat (AS).

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Selasa (13/4) merekomendasikan agar negara bagian menghentikan penggunaan vaksin Johnson & Johnson setelah ditemukan enam kasus pembekuan darah.

Menurut Pusat Pencegahan Penyakit Menular (CDC), satu dari enam kasus tersebut mengakibatkan kematian, sementara satu lainnya dalam kondisi serius.

Terlepas dari alasan tersebut, Trump dalam pernyataannya pada Selasa menyebut penangguhan vaksin Johnson & Johnson merupakan taktik politik Biden.

Trump juga mengklaim bahwa rekomendasi FDA merupakan bukti bahwa badan itu telah berkolusi dengan Pfizer.

"Administrasi Biden melakukan tindakan merugikan yang mengerikan kepada orang-orang di seluruh dunia dengan mengizinkan FDA dan CDC untuk meminta 'jeda' dalam penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson," ujar Trump, seperti dikutip Sputnik.

"Mungkin semua ini dilakukan untuk politik atau mungkin itu adalah cinta FDA untuk Pfizer," tambahnya.

Dalam pernyataannya, Trump bahkan mengaitkan dugaan bahwa FDA bekerja sama dengan Pfizer untuk mendepaknya dari kursi kepresidenan.

"Ingat, FDA bekerja sama dengan Pfizer, yang mengumumkan persetujuan vaksin dua hari sebelum Pemilihan Presiden 2020. Mereka tidak terlalu menyukai saya karena saya mendorong mereka dengan sangat keras," jelas dia.

Sebelumnya, Trump mengklaim FDA dan Pfizer sengaja mengulur persetujuan hingga setelah pemilihan, termasuk data yang menunjukkan bahwa vaksin itu manjur lebih dari 90 persen.

Menurut Trump, jika tanpa desakannya, maka perusahaan farmasi dan bioteknologi AS tidak akan membuat vaksin Covid-19, bahkan daam kurun waktu 3 hingga 5 tahun ke depan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya