Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Gagasan Ekonomi Jokowi Dapat Momentum, Untuk Itu Tidak Boleh Disia-siakan

RABU, 14 APRIL 2021 | 09:15 WIB

Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 telah meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menggaungkan cinta produk Indonesia.

Bahkan tidak hanya sampai disitu. karena saking bersemangatnya beliau untuk memperbaiki keadaan ekonomi rakyat dan untuk memajukan usaha dalam negeri, sampai-sampai beliau  meminta kita semua untuk "benci" atau tidak membeli  produk asing.

Sikap ini tentu saja sangat patut kita dukung, karena dampaknya jelas akan sangat besar terhadap perekonomian rakyat dan  nasional. Karena, dia jelas akan bisa mendorong meningkatnya  investasi dalam negeri.

Dan bila ini yang terjadi, maka rekruitmen tenaga kerja baru tentu akan meningkat. Sehingga pengangguran akan menurun dan pendapatan masyarakat secara agregat tentu akan meningkat, dan kemiskinan tentu akan menurun sehingga amanat konstitusi dan tujuan kita untuk mensejahterakan rakyat akan bisa tegak dan terwujud dengan baik.

Untuk itu kita tentu saja sangat meminta komitmen yang tinggi dari para menteri sebagai pembantu presiden dan aparat pemerintah untuk mendukung dan menyukseskan rencana presiden ini. Apalagi  hal tersebut bukan tidak bisa kita wujudkan.

Karena seperti dikatakan Luhut Panjaitan, belanja modal dan barang pemerintah setahun itu sekitar Rp 1.300 trilliun. Tetapi 45 item besar katanya harus diimpor, di mana nilainya sekitar US$ 34 miliar. Padahal menurut Luhut,  17 item dari hal tersebut dengan nilai US$ 17 milliar atau sekitar Rp 225 trilliun bisa diproduksi di dalam negeri.

Hal ini tentu tidak boleh kita sia-siakan. Kita harus dorong secara bersungguh-sungguh, karena kalau hal itu bisa kita lakukan dan dana sebesar itu bisa kita investasikan untuk memproduksi barang-barang tersebut.

Hal demikian tentu jelas akan dapat menciptakan lapangan kerja yang cukup besar, sehingga bisa mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat dan menambah jumlah uang yang beredar serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Bila hal itu bisa terjadi, maka tentu dunia usaha akan mengantisipasinya dengan meningkatkan produktifitasnya. Sehingga, perekonomian nasional bisa kembali bergerak seperti bola salju.

Bila keadaan semacam ini bisa kita wujudkan maka pemerintah tentu juga akan bisa menuai dan  mendapatkan hasil dan keuntungan berupa peningkatan pendapatan dari setoran pajak.

Untuk itu, peluang ini hendaknya benar-benar bisa dikawal sehingga potensi ini benar-benar bisa menjadi realitas, dia akan bisa menciptakan multiplayer effect yang besar. Kalau itu bisa terjadi maka diharapkan ekonomi rakyat dan perekonomian nasional akan bisa kembali menggeliat dan tumbuh serta berkembang dengan dinamis.

Dengan begitu, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi akan bisa kita dorong kembali, dan krisis ekonomi yang ada akan dapat segera kita atasi, kehidupan ekonomi rakyat serta perekonomian nasional akan bisa kembali tumbuh dan berkembang, minimal seperti sebelum pandemi Covid-19. Semoga.

Penulis adalah pengamat sosial ekonomi dan keagamaan,
Wakil Ketua Umum MUI dan ketua PP Muhammadiyah,
Anwar Abbas

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya