Berita

Kapal perusak Amerika di Laut Hitam/Net

Dunia

Rusia Peringatkan Amerika: Demi Kebaikan, Menjauhlah Dari Laut Hitam

RABU, 14 APRIL 2021 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov memperingatkan agar Washington menjauh dari wilayah Laut Hitam dan menghentikan provokasi mereka di sana.

Berbicara pada konferensi pers di Moskow pada hari Selasa (13/4), Ryabkov mengatakan bahwa AS dengan sengaja mengirim kapal perang mereka ke Laut Hitam untuk melakukan provokasi.

"Kapal perang Amerika sama sekali tidak ada hubungannya di dekat pantai kami. Ini murni tindakan provokatif yang mereka lakukan, provokatif dalam arti yang sebenarnya. Mereka menguji kekuatan kami, mempermainkan saraf kami. Mereka tidak akan berhasil," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (13/4).


Ryabkov juga menuduh AS merasa seperti penguasa lautan, mewarisi Inggris Raya dari era lain. Washington harus memahami bahwa 'risiko insiden sangat tinggi'.

"Kami memperingatkan AS bahwa lebih baik menjauh dari Krimea, dari pantai Laut Hitam kami. Itu demi kebaikan mereka sendiri," kata diplomat itu.

Ryabkov kemudian mengecam AS dan NATO karena telah 'mengubah Ukraina menjadi tong mesiu', mengatakan AS dan negara-negara NATO lainnya telah melakukan kegiatan militer di wilayah Ukraina selama bertahun-tahun, yang menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Rusia.

Menanggapi peringatan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengatakan bahwa jika Rusia bertindak 'agresif atau sembrono' terhadap Ukraina, itu akan dibayar dengan harga dan konsekuensi, Ryabkov mengatakan Rusia akan terus melindungi penduduk berbahasa Rusia di Donbas, timur Ukraina.

"Pertama, kami telah bekerja dengan baik pada apa yang telah mereka lakukan sejauh ini. Kedua, kami beradaptasi dengan sangat baik. Kami hanya membela kepentingan kami, kami sedang memikirkan kepentingan populasi berbahasa Rusia," katanya.

Ancaman apa pun hanya memperkuat keyakinan Rusia bahwa ia berada di jalur yang benar.

Konflik di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kyiv dan separatis saling menuduh melanggar gencatan senjata.  

Ukraina juga menuduh Rusia menarik pasukan ke perbatasan, sementara Moskow mengatakan itu adalah tanggapan atas tindakan provokatif Kyiv.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya