Berita

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono/Ist

Politik

Arief Poyuono: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Akan Jadi Bencana Ekonomi Nasional

SENIN, 12 APRIL 2021 | 15:10 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono meramal Indonesia akan diguncang bencana ekonomi nasional akibat pembangunan infrastruktur yang dikerjakan di era Presiden Joko Widodo.

Arief mengurai, ada beberapa hal yang mendasari kemungkinan bencana ekonomi tersebut.

Pertama, untuk mendapatkan atau memenangkan proyek di PUPR, kata Arief Poyuono, para kontraktor swasta harus setor 20 persen dari total nilai proyek.

"Padahal proyek infrastruktur tersebut harganya sudah di-mark up," kata Arief Poyuono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/4).

Kedua, lanjut Arief, jika BUMN Karya yang mengerjakan infrastruktur, fee diambil dari para sub kontraktor pada BUMN Karya.

Selain itu, untuk menambah fee bagi para oknum PUPR dan BUMN Karya, para vendor dan sub kontraktor swasta disebutnya memasukkan harga mahal untuk barang dan jasa yang disubkan pada BUMN Karya karena untuk fee para oknum BUMN Karya dan PUPR.

"Selain itu juga, banyak proyek-proyek fiktif di BUMN Karya yang membuat tagihan ke BUMN Karya," jelasnya.

"Belum lagi proyek infrastruktur listrik yang juga memberatkan keuangan PLN karena hampir 30 persen dari nilai proyek itu mengalir pada para broker dan mafia proyek listrik di PLN dan departemen terkait," sambung Arief Poyuono.

Pun demikian dalam pembangunan infrastruktur lain, seperti bandara dan pelabuhan. Ia menjelaskan, nilai proyek pembangunan bandara dan pelabuhan banyak yang di-mark up dan tidak disertai studi kelayakan yang sesuai.

Hasilnya, kata dia, banyak pembangunan infrastruktur yang mangkrak. Bahkan bila selesai pun tidak memberikan dampak positif untuk pengembalian dana pembangunannya.

Hal itu terbukti sepanjang periode pertama Jokowi memerintah, pembangunan infrastruktur tidak bisa mengangkat nilai pertumbuhan ekonomi nasional hingga kisaran 7 persenan.

"Jadi cita-cita mulia Jokowi mencanangkan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi tidak memberikan efek besar. Malah akan menjadi bencana ekonomi dan ancaman krisis ekonomi akibat macetnya pengembalian dana pinjaman bagi proyek-proyek infrastruktur," tandasnya.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Haris Moti Yakin Pilkada Jakarta Lanjut Dua Putaran

Kamis, 05 Desember 2024 | 16:33

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Informasi Dirut BNI Terlibat Pembiayaan Usaha Michael Timothy-KoinWorks Menyesatkan

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:44

Try Sutrisno Minta LaNyalla Tetap Perjuangkan UUD 1945 Naskah Asli

Sabtu, 07 Desember 2024 | 07:00

Wall Street Pecah Rekor, Saham Meta Terbang 2,4 Persen

Sabtu, 07 Desember 2024 | 07:57

UPDATE

Trump undang Xi Jinping Hadiri Pelantikannya sebagai Presiden AS

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:18

Majelis Umum PBB Desak Gencatan Senjata di Gaza, Dukung UNRWA

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:17

Bulog Dorong Program Rumah Pangan Kita Makin Diminati

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:08

Ekspor UMKM RI Baru Capai 16 Persen, Rosan Dorong Peningkatan Daya Saing

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:00

Menag Nasaruddin Kaji Usulan Sertifikasi Ulama

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:56

Direktur Keuangan ASDP Djunia Satriawan Dipanggil KPK

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:49

Nataru di Lampung Dikawal 3.630 Personel Gabungan

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:43

Bolekaka Dimsum Festival 2024: Perkuat Kolaborasi dan Bedah Kesalahan Bisnis UMKM

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:42

Penetapan Pemenang Pilkada Jakarta Tunggu Keputusan MK

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:36

Axiata dan Smartfren Resmi Merger, Bentuk Entitas Baru XLSmart

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:33

Selengkapnya