Berita

Dubes China Gui Congyou/Net

Dunia

Tak Terima Dubesnya Diusir Oleh Partai Oposisi Swedia, China: Ini Adalah Kediktatoran

SENIN, 12 APRIL 2021 | 09:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kedutaan Besar China di Swedia mengeluarkan pernyataan resmi mengenai wacana pengusiran duta besar mereka yang disuarakan oleh para politisi dari partai oposisi negara itu. Pengusiran dilakukan atas tuduhan 'mengancam' seorang jurnalis Swedia setelah menulis laporan kritis tentang Beijing.

Pernyataan tersebut dimuat di situs resmi Kedutaan China pada Minggu (11/4) waktu setempat.

"Di mata beberapa politisi Swedia, apa yang disebut kebebasan berbicara berarti bahwa hanya mereka yang memiliki kebebasan untuk berbohong, mendiskreditkan, dan menyerang China, sementara kami orang China tidak memiliki ruang untuk mengoreksi atau mengatakan yang sebenarnya," tulis juru bicara Kedutaan, seperti dikutip dari Global Times, Senin (12/4).

“Ini jauh dari kebebasan berbicara; ini adalah 'kediktatoran pidato mereka!'” bunyi pernyataan itu.

Itu terjadi menyusul klaim terbaru yang dilakukan oleh politisi dari dua partai oposisi Swedia, Demokrat Kristen dan Demokrat Swedia, yang meminta Dubes China Gui Congyou untuk dipulangkan karena dianggap melakukan ancaman terhadap Jojje Olsson, seorang jurnalis lepas dengan artikel terbarunya tentang tindakan China tindakan terhadap H&M.

Jurnalis Swedia menulis pada akhir Maret di media lokal, Expressen, bahwa boikot H&M atas penolakan merek tersebut untuk menggunakan kapas Xinjiang adalah 'bagian dari permainan politik, yang mulai merosot menjadi Perang Dingin baru'. Menambah retorika seperti itu, Olsson mengecam pemerintah China, menuduhnya mendirikan 'kamp konsentrasi' dan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.

"China menghormati orang lain selama mereka menghormati China sebagai balasannya," pernyataan itu mencatat, sambil mengingatkan bahwa "Ketika menghancurkan lumpur ke orang lain, tangan seseorang akan menjadi kotor lebih dulu."

Kedutaan juga menekankan bahwa China mempertahankan sikap terbuka untuk berdialog dengan orang-orang Swedia yang memiliki pandangan dan pendapat berbeda, dan percaya bahwa konsensus dan kerja sama antara kedua negara jauh lebih besar daripada perselisihan dan perbedaan. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya