Berita

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Ist

Politik

Di Rakernas Bengkulu, Ketua Senator Beri 7 Catatan Untuk Ikatan Guru Indonesia

SABTU, 10 APRIL 2021 | 13:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komite III DPD RI yang membidangi pendidikan siap memperjuangkan kepentingan para guru. Demikian dikatakan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat membuka Rapat Kerja Nasional dan Seminar Nasional Ikatan Guru Indonesia (IGI), di Kota Bengkulu, Sabtu (10/4).

Dalam kesempatan itu, LaNyalla yang didampingi senator asal Bengkulu, Ahmad Kanedi dan Eni Khairani, serta senator yang juga Ketua Komite III Sylviana Murni, Ketua Komite I Fachrul Razi, juga senator Evi Apita Maya (NTB), dan Bustami Zainuddin (Lampung), menyampaikan tujuh harapannya kepada Ikatan Guru Indonesia (IGI) agar pendidikan berkualitas dan bermartabat bisa tercapai.

Dari IGI hadir menyambut Ketua Dewan Pembina Ikatan Guru Indonesia Marjuki, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Danang Hidayatullah, juga utusan IGI dari 34 Provinsi di Indonesia. Tampak hadir juga Wakil Walikota Bengkulu Dedi Wahyudi, dan Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu Yuliswani.


"Melalui Komite III, DPD RI insyaAllah akan selalu berpihak kepada kepentingan para guru. Utamanya dalam mewujudkan suksesnya pendidikan dalam kualitas dan kuantitas di Indonesia," kata LaNyalla yang ayahnya juga pendidik di Universitas Airlangga Surabaya.

Hanya saja, ketua senator asal Jatim ini berharap IGI melakukan tujuh hal agar dapat berkontribusi untuk pendidikan berkualitas dan bermartabat.

"Pertama, kita ingin IGI konsisten untuk melakukan program kerja peningkatan kualitas guru, terutama yang dapat menjangkau guru di daerah-daerah tertinggal, di pulau terdepan dan pulau terluar di Indonesia. Kedua, memberikan pelatihan metode pembelajaran yang adaptif terhadap globalisasi dan era disrupsi," katanya.

Harapan ketiga yang disampaikan LaNyalla adalah tetap memberikan penekanan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran kepada anak didik. Sedangkan keempat, IGI wajib untuk konsisten memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru dan hadir sebagai wadah yang memperjuangkan hak-hak guru yang independen.

"Sebagai harapan kelima, kita minta IGI selalu "belajar" akan hal-hal baru. Karena guru harus menjadi sosok yang memberi inspirasi bagi anak didik. Keenam, IGI sebagai organisasi juga harus menjadi inspirasi bagi anggotanya, sekaligus bagi wadah organisasi guru yang lainnya," ujarnya.

Sebagai harapan terakhir, Ketua Kehormatan Kadin Jawa Timur itu mengatakan IGI sebagai organisasi harus mampu melakukan sinergi dan komunikasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi profesi guru lainnya untuk bersama-sama berjuang demi guru dan dunia pendidikan Indonesia.

"Di daerah pemilihan saya, di Jawa Timur, masih ditemukan fakta di lapangan guru yang mendapat honor sangat jauh di bawah standar kebutuhan hidup selama satu bulan. Masih jauh di bawah UMR buruh pabrik," katanya.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menilai fenomena tersebut sangat ironis. Karena, lanjutnya, buruh pabrik menghadapi mesin dengan output produk barang. Sedangkan guru harus mendidik manusia dengan output produknya adalah moral dan akhlak atau budi pekerti para penerus tongkat estafet bangsa dan negara ini.

"Sudah saatnya kita memiliki pandangan seperti Jepang. Seperti yang sama-sama kita ketahui, setelah menderita kehancuran akibat Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang pertama dilakukan pemerintah Jepang adalah mengumpulkan para guru. Artinya, proses belajar mengajar dan pendidikan menjadi bagian penting dari percepatan kebangkitan Jepang setelah mengalami kehancuran di tahun 1945, bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga memberikan apresiasi untuk IGI yang kepengurusannya telah menyebar di 34 Provinsi dan di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Termasuk menjangkau daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Kaerom, Biak Numfor, Yalimo di Papua dan daerah lainnya. Bahkan ada kepengurusan di luar negeri.

"Saya juga angkat topi, karena IGI juga telah mampu menerapkan pola pelatihan  peningkatan kualitas anggota berbasis internet. Sehingga mampu menjangkau pelosok negeri dan memotong birokrasi organisasi. Sehingga dapat disebut IGI adalah sebuah organisasi modern yang efektif," pujinya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya